Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 5 Jun 2024 10:41 WIB ·

Deputi I BNPT RI: Tingkatkan Antisipasi Rekrutmen Terorisme Lewat Medsos


 Deputi I BNPT RI: Tingkatkan Antisipasi Rekrutmen Terorisme Lewat Medsos Perbesar

Santrikeren.id– Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT,) Mayjen TNI Roedy Widodo menilai masyarakat hingga para penegak hukum harus mengantisipasi penyebaran paham dan perekrutan anggota teroris lewat media sosial (medsos).

“Kelompok-kelompok tersebut cara merekrutnya tidak lagi bertemu langsung seperti dulu, tetapi sudah memanfaatkan teknologi digital atau internet dengan menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Telegram dan sebagainya,” kata Roedy dalam siaran pers dalam acara seminar ‘Bersama Menangkal Radikalisme Menuju Indonesia Maju’ di Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).

Dalam siaran pers yang diterima Kamis, Roedy mengatakan penggunaan medsos dalam menyebarkan paham teroris mendorong terbentuknya kategori masyarakat yang dianggap paling mudah terpapar.

Salah satu target kelompok masyarakat yang dinilai menjadi sasaran empuk teroris yakni remaja, anak anak hingga perempuan.

Mereka dinilai mudah terpapar karena rendahnya pemahaman akan paham radikal sehingga dapat dengan mudah terhasut. Selain itu, kategori masyarakat ini juga dinilai yang paling sering menggunakan media sosial.

Tidak hanya kepada tiga kategori itu, Roedy juga menilai masyarakat umum hingga aparatur sipil negara (ASN) di beberapa instansi, termasuk Polri, berpotensi terpapar paham terorisme lewat media sosial.

Karenanya, Roedy mengatakan pentingnya penguatan pemahaman akan bahaya paham radikalisme kepada seluruh masyarakat.

Penguatan pemahaman itu bisa dilakukan BNPT, Polri hingga jajaran ASN melalui penyuluhan di lingkungan masyarakat.

Proses penyuluhan tersebut bisa dimulai dari sekolah-sekolah hingga lembaga pendidikan agar para pelajar memiliki pemahaman anti radikalisme yang kuat sejak dini.

Dengan demikian, imunitas masyarakat akan pemahaman anti radikalisme semakin meningkat sehingga tidak mudah terpapar paham-paham terorisme.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Puluhan Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Ikuti Wisuda Sekolah Media

25 November 2024 - 15:38 WIB

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Trending di Damai Pedia