Santrikeren.id– Puluhan ribu orang berkumpul di kawasan parkir Makam Gus Dur untuk menghadiri acara yang diadakan oleh Pesantren Tebuireng, menunjukkan dukungan mereka kepada Palestina. Massa yang hadir terdiri dari santri, masyarakat, dan berbagai tokoh agama.
Acara ini bertajuk “Doa Bersama dari Tebuireng untuk Palestina, Mengutuk Kekejaman Zionis Israel” yang diawali dengan shalat gaib, pembacaan istighasah, doa bersama, dan penggalangan dana pada Jumat (24/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, menegaskan dukungan mereka terhadap seruan persaudaraan.
“Hari ini adalah hari ke-44, banyak nilai kemanusiaan yang terenggut, banyak nyawa yang melayang. Kita berkumpul dalam semangat persatuan persaudaraan,” ujarnya.
Beliau juga menyoroti sejarah solidaritas, mengingatkan bahwa saat Indonesia meraih kemerdekaannya, Palestina turut menyuarakan dukungan.
“Kita harus mendukung bangsa Palestina. Dulu, waktu kemerdekaan Indonesia, Palestina ikut mendengungkan kemerdekaan kita,” tambahnya.
Selain itu, dalam pernyataannya, KH. Fahmi Amrullah Hadziq dari Pesantren Tebuireng juga menekankan beberapa poin penting, termasuk seruan kepada umat Islam untuk doa dan qunut nazilah bagi korban perang di Palestina, dukungan terhadap langkah pemerintah Indonesia dalam mencari perdamaian, serta desakan agar pemerintah Indonesia mengajukan tuntutan ke Mahkamah Internasional atas kejahatan perang Zionis-Israel.
Acara ini juga dimeriahkan oleh pembacaan puisi “Salam Cinta kepada Al-Aqsa” oleh pendiri PP. Al-Aqobah, KH. Djunaidi Hidayat, yang menekankan solidaritas dan cinta kepada Palestina serta dukungan Tebuireng terhadap Masjid Al-Aqsa.
Maklumat yang disampaikan oleh Pesantren Tebuireng menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot produk yang terkait dengan Zionis-Israel, serta mengajak untuk berdonasi sebagai bantuan kemanusiaan bagi korban perang di Palestina.
Maklumat ini diharapkan menjadi langkah dalam menjaga ketertiban dunia serta mewujudkan kemaslahatan umat manusia, sesuai dengan kewajiban yang diemban oleh Pesantren Tebuireng.
Tanggal 24 November 2023 menjadi momentum solidaritas yang kuat dari Pesantren Tebuireng, menyuarakan dukungan dan perjuangan bagi Palestina, sebagai bagian dari nilai-nilai kemanusiaan yang mereka anut. (Anis)