Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 24 Feb 2023 22:28 WIB ·

Kader PMII di Sumenep Madura Diskusi Soal Fenomena Childfree


 Kader PMII di Sumenep Madura Diskusi Soal Fenomena Childfree Perbesar

Koprs Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) putri (Kopri) Komisariat Guluk-guluk, Sumenep Madura melaksanakan kajian rutin di rumah Sahabati Maimunah, Bluto Sumenep Jumat (24/02/03).

Dilaksanakannya kajian ini bertujuan untuk membentuk manifestasi dari sebuah konsistensi, dan menjadi program rutin kopri selama setengah bulan satu kali. Kajian rutin ini selalu membangkitkan semangat dan menumbuhkan keantusiasan para kader untuk berdiskusi.

Adapun tema yang dibahas dalam kajian ini mengenai  “Peran Gender dalam Menyikapi Fenomena Childfree di Indonesia”. Mahsunah Baihaqi, selaku pemantik banyak memberikan pengetahuan-pengetahuan baru dan membahas secara luas tema tersebut.

“Adanya fenomena childfree pertama bukan dari Indonesia sendiri, melainkan budaya orang barat-orang Eropa yang menganggap memiliki anak adalah hal yang menjengkelkan, bagi mereka dengan memiliki anak hidup mereka akan terasa berat dan terbebani, karena seorang anak bisa saja menghambat karir, memutuskan perekonomian, merusak bentuk tubuh dan beberapa faktor lain. Tetapi kemudian orang-orang Indonesia terpengaruh dan memutuskan untuk childfree” jelasnya.

Menurutnya, jika dikaji dari faktor perekonomian dan pekerjaan fenomena childfree sangat berkaitan dengan gender, sebab gender adalah seorang laki-laki dan perempuan yang memperoleh haknya dalam aspek manapun termasuk ekonomi.

“Oleh karena itu jika seorang anak malah membuat ekonomi dan pekerjaannya terganggu  maka jelas perempuan tersebut sudah tidak lagi mendapatkan haknya,” lanjutnya.

Perempuan yang kerap dipanggil Nana itu juga menambahkan bahwa untuk membuat loncatan baru memang perlu adanya sebuah komitmen dan konsistensi.

“Kader Kopri Guluk-guluk bisa berkreativitas seperti membuat konten-konten edukatif terkait topik trending atau tentang hal-hal yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial, karena seharusnya sesama perempuan bisa saling memberi dukungan, agar tetap menghadirkan generasi penerus bangsa ini. Jangan pesimis dan takut gagal, kembali ke awal yang menentukan hasil adalah ikhtiar kita sendiri,” pungkasnya. 

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Lagi, Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Torehkan Juara Umum Sukarabic Fest VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15 September 2024 - 21:39 WIB

BNPT RI Bentuk Duta Damai Bali, Deputi I: Generasi Muda Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

13 September 2024 - 10:04 WIB

Simak Cara Buat Pembalut Kain Ramah Lingkungan ala KKN Universitas Annuqayah

8 September 2024 - 21:07 WIB

Lagi, Grup Hadrah Liwa’ul Muridat Ponpes Darussalam Sabet Juara 1 Festival Ekonomi Syariah Bank Indonesia Jember

6 September 2024 - 10:08 WIB

KKN Universitas Annuqayah Bantu Warga Olah Singkong Bernilai Ekonomi Kreatif

4 September 2024 - 10:58 WIB

KKN Universitas Annuqayah Jelajahi Inovasi Budidaya Udang Ramah Lingkungan di Sumenep

3 September 2024 - 11:52 WIB

Trending di Damai Pedia