Sejarah munculnya sastra pesantren barangkali memang diilhami oleh sastra Arab pada masa lalu. Kemudian, yang ditulis oleh penyair arab pada masa lampau adalah berkaitan dengan cinta penyair kepada gadis-gadis yang dikenalnya, permusuhan kabilah, kehidupan di sekitar kabilah (peperangan), khamriyat (pemujaan yang berlebihan kepada anggur dan arak). Banyak penyair bangsa Arab pada masa lalu yang menggunakan puisi sebagai mantra, sihir. Karenanya, Abdul Qahir Al-Jurjani menyebutkan bahwa sebagian puisi itu merupakan hikmah dan sebagian lagi adalah sihir.
Definisi puisi secara gamblang adalah adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait atau gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Struktur fisik puisi diantaranya
- Diksi (pemilihan kata) adalah kegiatan memilih kata setepat mungkin untuk mengungkapkan gagasan.
- Pengimajian adalah penggunaan kata dalam puisi dapat menggugah pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau larik pada 5 sebuah puisi, seolah-olah mengandung gema suara (imaji auditif), seolah-olah tampak (imaji visual), atau sesuatu yang dapat diraba, dirasakan atau disentuh (imaji taktil).
- bahasa kiasan (permajasan dan bahasa figuratif) bahasa yang mempergunakan kata-kata yang susunan dan artinya sengaja disimpangkan dari susunan dan arti biasa, dengan maksud mendapatkan kesegarandan kekuatan ekspresi.
- kata konkret adalah Penyair berusaha mengkonkretkan kata agar pembaca dapatmembayangkan dengan lebih hidup apa yang ingin disampaikannya.Pengkonkretan kata erat hubungannya dengan pengimajian. Pengkongkretan kata ini sangat penting dalam sebuah puisi supaya pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar atau merasa apa yang ingin dinyatakan penyair. Dengan demikian, pembaca terlihat penuh secara batin ke dalam puisi tersebut
- Rima dan ritme adalah Bunyi dalam puisi sangat berperan. Bunyi dalam puisi menghasilkan rimadan ritma. Ritma adalah pengulangan bunyi dalam puisi atau istilah lainpersajakan. Pengulangan bunyi ini tidak hanya terjadi pada akhir larik, tetapi padakeseluruhan bait atau puisi. Sedangkan ritma adalah pemotongan-pemotongan baris menjadi fase yang berulang-rulang sehingga dapat memperindah sebuah puisi. Ritme adalah pengulangan bunyi dalam puisi atau istilah lainpersajakan. Pengulangan bunyi ini tidak hanya terjadi pada akhir larik, tetapi padakeseluruhan bait atau puisi. Sedangkan ritma adalah pemotongan-pemotongan baris menjadi fase yang berulang-rulang sehingga dapat memperindah sebuah
- Tipografi adalah pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama. Oleh karena itu, ia merupakan pembeda yang sangat penting.
Contoh :
NARASI GANDUL MAKNA MIRING
Makna miring saban halaman kitab kuning
Huruf-huruf gandul memaknai lembaran kitab gundul
Menerjemah berbaris-baris petuah, menjamah arti kalamullah
Sejumlah hijaiyah seumpama seni simbol-simbol mengasikkan
Berteka-teki, seumpama meneliti gerak laku ruang waktu
(Puisi Raedu Basha)