Oleh : Abdul Warits*
Sebelum memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia merupakan salah satu wilayah yang didiami oleh kerajaan. Kerajaan ini bahkan bisa menguasai terhadap sebagian wilayah asia tenggara seperi Kerajaan Majapahit yang bisa menguasai laut hingga ke laut Filipina.
Kehebatan ini semua tentu karena perjuangan, karomah dan hikmah-hikmah dari seorang pemimpin atau raja ketika itu.
Buku ini mengupas tentang kisah, karomah dan hikmah dari para raja yang pernah memimpin kerajaan tersebut.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Muhibbuddin bahwa kearifan raja-raja yang dipaparkan di dalam buku ini tidak hanya berupa petuah atau kata-kata mutiara, melainkan berupa tindakan, kebijakan, perenungan, tulisan, karya dan apa saja yang mengandung nilai-nilai kearifan sang raja. Keaarifan itulah yang perlu diambil saripati maknanya (hal. 05).
Oleh sebab itu, penulisan ini buku berdasarkan kepada tiga hal penting. Pertama, fokus terhadap persoalan efektivitas dan efisiensi sehingga beberapa raja yang diulas di dalam buku ini diambil dari seorang raja yang memiliki prestasi besar dalam sejarah. Kedua, soal kualitas yaitu disaring dari pencapaian raja yang tidak pernah dicapai oleh raja sebelumnya atau setelahnya. Ketiga, persoalan data yang diambil hanya raja-raja terbesar yang ada sejarah dan paling banyak datanya.
Tidak hanya mengulas kerajaan yang ada di pulau Jawa, buku ini diawali dengan bagaimanana kiprah, perjuangan, dan biografi sosok raja Mulawarman di Kalimantan Timur, raja Purnawarman di Jawa Barat, hingga sejarah tentang Sultan Ageng Tirtayasa di kerajaan Banten, Jawa barat. Uniknya, selain seorang raja, di dalam buku ini juga dijelaskan kiprah seorang ratu seperti Ratu Shima di Kerajaan Kalingga di Jawa tengah.
Ratu Shima dikenal pada masanya sebagai sosok perempuan hebat. Di antara kehebatannya adalah sikapnya yang dikenal adil, tegas dan berani menegakkan hukum. Ratu Shima terkenal sebagai raja perempuan yang adil, tegas terhadap Undang-Undang, namun tetap menjadi seorang yang bijaksana (hal. 60)
Beberapa kisah yang ada di dalam buku ini tentu sangat layak ditiru oleh para pemimpin yang ada di negeri ini. Salah satu hal yang bisa ditiru sebagaimana yang dicontohkan oleh Raja Balaputradewa yang mampu membangun iklim diplomasi yang kontrukstif sehingga membuat dirinya dihormati oleh raja-raja mancanegara.
Prestasi lain yang perlu diteladani adalah bagaimana ia menjadi sosok raja yang berhasil dalam membangun kedaulatan maritim di Indonesia yang kini mulai terlupakan oleh pemerintah. Raja Balaputradewa berhasil dalam memberikan kebijakan laut sebagai basis pembangunan dan kemajuan (hal. 90). Hal ini tentu merupakan prestasi besar karena laut hingga kini masih menjadi aspek marginal dalam peta pembangunan Indonesia. Nelayan banyak yang miskin padahal Indonesia dikenal sebagai negeri bahari.
Di dalam buku ini, beberapa prestasi raja lebih fokus terhadap perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju sebuah peradaban baru yang berkemajuan. Salah satunya sebagaimana yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa di dalam membangun karakter warganya yang baik.
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan seorang pemimpin yang paham dan sadar betul tentang pentingnya karakter rakyat. Ia memfokuskan bagaimana pendidikan agama yang ada di masyarakat Banten ketika itu. perkembangan pendidikan Islam akhirnya maju dengan pesat di Banten (hal. 278).
Membaca buku ini membuka cakrawala pembaca tentang capaian prestasi para raja dulu ketika memimpin kerajaannya. Hal ini tentu harus menjadi teladan bagi pemimpin bangsa hari ini agar selalu meneladani para raja yang sangat hebat dari berbagai sisinya.
Buku ini sangat komprehensif dan penting dibaca bagi kalangan pemimpin bangsa dan masyarakat agar bisa merefleksikan tentang bentuk-bentuk dan strategi dalam memimpin masyarakatnya dengan baik dan terorganisir.
Judul : Karomah dan Hikmah Raja-raja Nusantara
Penulis : Muhammad Muhibbudin
Penerbit : Araska Publisher
Cetakan : Juli, 2014
Tebal : 288 halaman
ISBN : 978-602-300-013-5
*Duta Damai Santri Jawa Timur
