Oleh : Mohammad Haris
Santri, sebagai generasi penerus yang lahir dari Pondok Pesantren dengan bekal pendidikan agama yang kuat, nilai-nilai moral dan etika yang baik serta memiliki keilmuan yang komplit antara wawasan keagamaan dan kebangsaan peran strategis dalam membangun Generasi Emas Indonesia.
Santri tidak hanya menjadi pelaku dakwah, tetapi juga agen perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman.
Sebagaimana dawuh Kyai As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo sekaligus sebagai Pahlawan Nasional Indonesia “Saya menyuruh kalian terus belajar, kenapa? Saya menangis memikirkan kalian, mengapa? Sebab kalian juga cadangan pemerintah, bukan sekedar cadangan pesantren!”. Dari dawuh beliau dapat kita simpulkan bahwa santri sejatinya bukan hanya sebagai cadangan pesantren dalam meneruskan ajaran agama namun juga sebagai cadangan pemerintah dalam menjaga dan membangun negeri tercinta ini. Diantara peran santri dalam membangun generasi emas Indonesia yaitu :
1. Membentuk Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam
Pendidikan pesantren menanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Santri diajarkan untuk hidup sederhana, mandiri, dan menghormati perbedaan. Karakter ini menjadi modal penting dalam membentuk generasi emas yang bermoral dan berintegritas.
2. Menghidupkan Tradisi Keilmuan
Pesantren dikenal sebagai pusat keilmuan yang melahirkan ulama, cendekiawan, dan pemikir Islam. Santri dilatih untuk berpikir kritis dan analitis melalui kajian kitab kuning, disertai pengembangan ilmu pengetahuan umum. Kombinasi ini memungkinkan santri menjadi pemimpin yang visioner di berbagai bidang.
3. Kontribusi Santri di Era Digital
Di tengah perkembangan teknologi, santri kini tidak hanya berkutat pada ilmu agama, tetapi juga aktif dalam dunia digital. Banyak santri yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi, menciptakan platform edukasi, dan berdakwah melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa santri mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan identitas keislamannya.
4. Santri sebagai Pemersatu dan agen perdamaian
Pesantren adalah lingkungan dengan keberagaman Bahasa, suku, dan budaya . Santri, yang terbiasa hidup dalam lingkungan plural, memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan perdamaian satu sama lain. Mereka menjadi teladan dalam memperkuat persatuan dan melawan intoleransi serta radikalisme. Hal ini menjadi bekal santri dalam hidup berbangsa yang juga memiliki banyak bahasa, suku, agama dan budaya didalamnya.
5. Pemberdayaan Ekonomi Melalui Santripreneur
Santri juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi melalui gerakan santripreneur. Dengan keterampilan kewirausahaan yang ditanamkan di pesantren, mereka mampu menciptakan peluang usaha yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Oleh karena itu, santri menjadi kekuatan besar yang berpotensi dalam memberikan kontribusi dalam membangun Generasi Emas Indonesia kedepan. Dengan kombinasi antara pengetahuan agama, kemampuan modern, dan semangat kebangsaan, santri dapat menjadi ujung tombak perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Maka, mendukung perkembangan pesantren dan santri adalah investasi penting bagi kemajuan bangsa.