Oleh: Ahmad Fuad Akbar
Jejak langkah santri dalam pembangunan bangsa terukir dalam berbagai bidang kehidupan. Dari ruang-ruang pesantren yang sederhana, lahir tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia. Mari kita telusuri kiprah nyata para santri dalam membangun negeri:
Pendidikan dan Pengembangan SDM
Para alumni pesantren telah mendirikan ribuan lembaga pendidikan modern yang memadukan kurikulum agama dan umum. Contoh nyatanya adalah jaringan pesantren modern seperti Gontor, Tebuireng, dan Sidogiri yang telah melahirkan generasi terdidik dengan pemahaman agama yang kuat dan kemampuan akademik yang mumpuni. Banyak dari alumni pesantren ini yang kemudian menjadi akademisi, peneliti, dan tenaga pendidik yang berkualitas.
Ekonomi Kerakyatan
Pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Contoh inspiratif adalah Pesantren Sidogiri dengan jaringan BMT dan Kopontren-nya, yang telah mengembangkan ekonomi syariah grassroot dan memberdayakan ribuan UMKM. Para santri aktif mengembangkan start-up, social enterprise, dan berbagai usaha yang menggabungkan prinsip syariah dengan inovasi modern.
Politik dan Kebijakan Publik
Di kancah politik nasional, santri telah membuktikan kapasitasnya dalam memimpin dan membuat kebijakan publik. Dari level desa hingga nasional, para alumni pesantren berkiprah sebagai pejabat publik, anggota legislatif, dan pemimpin daerah. Mereka membawa nilai-nilai pesantren seperti kejujuran, kesederhanaan, dan pengabdian dalam tata kelola pemerintahan.
Teknologi dan Inovasi
Generasi santri milenial aktif dalam pengembangan teknologi dan inovasi digital. Berbagai aplikasi berbasis syariah, platform edukasi pesantren digital, dan solusi teknologi untuk masalah sosial lahir dari tangan kreatif para santri. Pesantren-pesantren modern kini dilengkapi laboratorium komputer, coding class, dan inkubator start-up.
Sosial dan Lingkungan
Para santri menjadi garda terdepan dalam aksi sosial dan pelestarian lingkungan. Gerakan eco-pesantren, bank sampah syariah, dan program pemberdayaan masyarakat menjadi bukti kepedulian santri terhadap isu-isu sosial-lingkungan. Mereka menerjemahkan konsep “rahmatan lil ‘alamin” dalam aksi nyata pelestarian alam.
Moderasi dan Kerukunan
Santri berperan penting dalam menjaga moderasi beragama dan kerukunan sosial. Melalui forum-forum dialog, program pertukaran pemuda, dan kerja sama lintas iman, mereka membangun jembatan pemahaman antar komunitas. Dakwah yang santun dan inklusif menjadi trademark santri modern.
Diplomasi dan Hubungan Internasional
Di kancah internasional, santri Indonesia menjadi duta budaya dan keilmuan Islam Nusantara. Banyak yang melanjutkan studi ke universitas terkemuka dunia, terlibat dalam program pertukaran budaya, dan menjadi pembicara di forum-forum internasional. Mereka memperkenalkan model Islam moderat khas Indonesia ke dunia global.
Seni dan Budaya
Kreativitas santri juga terpancar dalam bidang seni dan budaya. Dari musik hadrah yang dimodernisasi, kaligrafi kontemporer, hingga film-film bernafaskan Islam, santri memberikan warna baru dalam khazanah budaya Indonesia. Mereka membuktikan bahwa spiritualitas dan kreativitas bisa berjalan selaras.
Kesehatan dan Kesejahteraan
Di masa pandemi, pesantren menunjukkan perannya dalam crisis management. Banyak pesantren yang mengembangkan klinik kesehatan, membentuk tim relawan Covid-19, dan memproduksi herbal tradisional. Para santri yang menjadi tenaga kesehatan memberikan pelayanan dengan pendekatan yang holistik – menyembuhkan fisik sekaligus memberi penguatan spiritual.
Penelitian dan Pengembangan
Tradisi riset di pesantren terus berkembang. Para santri aktif melakukan penelitian dalam berbagai bidang – dari pengembangan energi terbarukan, pertanian organik, hingga studi sosial-keagamaan. Hasil penelitian mereka berkontribusi pada solusi problematika bangsa dengan pendekatan yang indigenous dan berkelanjutan.
Kiprah santri dalam membangun negeri membuktikan bahwa pendidikan pesantren mampu melahirkan SDM yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga produktif secara sosial. Mereka membuktikan bahwa nilai-nilai pesantren relevan dan aplikatif dalam konteks pembangunan modern. Santri telah dan akan terus menjadi aset berharga bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang maju, berkeadilan, dan berkeadaban.