Oleh: Ahmad Fuad Akbar
Di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin kompleks, peran santri sebagai elemen penting dalam masyarakat Indonesia terus menunjukkan eksistensinya. Santri, dengan bekal pendidikan pesantren yang khas, tidak hanya menjadi penjaga nilai-nilai keagamaan, tetapi juga berperan aktif sebagai agen moderasi dan pemersatu bangsa.
Santri sebagai Pionir Moderasi Beragama
Tradisi pesantren yang kaya akan khazanah keilmuan Islam telah membentuk cara pandang santri yang moderat dan inklusif. Pembelajaran kitab kuning yang mendalam, disertai dengan pemahaman konteks keindonesiaan, melahirkan generasi santri yang mampu menjembatani antara nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Para santri memahami bahwa moderasi (wasathiyyah) merupakan esensi ajaran Islam. Mereka menerjemahkan pemahaman ini dalam sikap yang mengedepankan dialog, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman. Di berbagai daerah, alumni pesantren aktif menginisiasi forum-forum dialog lintas agama dan memberikan teladan dalam membangun kehidupan yang harmonis.
Peran Strategis dalam Menjaga Kerukunan
Kerukunan antarumat beragama di Indonesia tidak lepas dari kontribusi kaum santri. Beberapa peran strategis mereka antara lain:
- Mediator Konflik
- Menjadi penengah dalam konflik sosial-keagamaan
- Memberikan perspektif keagamaan yang menyejukkan
- Aktif dalam forum-forum perdamaian
- Promotor Nilai-nilai Universal
- Menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin
- Mengembangkan narasi keberagaman yang positif
- Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan universal
- Penggerak Pemberdayaan Sosial
- Membangun institusi pendidikan inklusif
- Mengembangkan program-program pemberdayaan ekonomi
- Menginisiasi kegiatan sosial lintas agama dan budaya
Tantangan dan Strategi ke Depan
Di era digital yang penuh tantangan, santri menghadapi berbagai ujian dalam menjalankan perannya. Radikalisme, ekstremisme, dan polarisasi sosial menjadi ancaman nyata bagi moderasi dan kerukunan. Namun, dengan bekal keilmuan yang kuat dan pemahaman konteks yang memadai, santri terus mengembangkan strategi adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.
Beberapa langkah strategis yang dapat dikembangkan antara lain:
- Penguatan literasi digital untuk melawan narasi ekstremisme
- Pengembangan jaringan kerjasama lintas komunitas
- Revitalisasi nilai-nilai pesantren dalam konteks kekinian
- Peningkatan kapasitas santri dalam diplomasi budaya
Kiprah santri dalam membangun moderasi dan kerukunan di Indonesia merupakan bukti nyata kontribusi positif pendidikan pesantren bagi bangsa. Dengan pendekatan yang moderat dan inklusif, santri telah dan akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga keutuhan dan harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ke depan, peran strategis ini perlu terus diperkuat melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung pengembangan kapasitas santri sebagai agen moderasi dan kerukunan. Dengan demikian, cita-cita Indonesia yang damai, toleran, dan bermartabat dapat terus terjaga dan berkembang