Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 29 Agu 2024 10:11 WIB ·

Program Duta Pendamping Tindak Pidana Terorisme Jadikan Korban Sebagai Agen Perdamaian


 Program Duta Pendamping Tindak Pidana Terorisme Jadikan Korban Sebagai Agen Perdamaian Perbesar

Santrikeren.id – Salah satu dukungan yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI terhadap korban terorisme adalah melalui program Duta Pendamping Korban Tindak Pidana Terorisme. Mereka akan dijadikan sebagai agen perdamaian.

Kepala BNPT RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel menjelaskan program itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan motivasi sesama para korban terorisme lainnya untuk bangkit, berdaya, dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik usai peristiwa terorisme.

“Semoga rekan-rekan korban dapat terus berjuang dan dapat memaafkan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik,” kata Rycko dalam acara Hari Internasional Peringatan dan Penghormatan Bagi Korban Terorisme Tahun 2024 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Pada Hari Internasional Peringatan dan Penghormatan Bagi Korban Terorisme Tahun 2024, tema yang dipilih, yaitu “Voices for Peace: Victims of Terrorism as Peace Advocates and Educators”.

Rycko menuturkan tema itu dipilih Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merefleksikan kekuatan transformatif dari suara korban terorisme untuk meningkatkan kesadaran, membangun perdamaian, dan berkontribusi pada ketahanan masyarakat.

Selain mendukung peran korban terorisme sebagai agen perdamaian, BNPT RI juga berkomitmen untuk terus mendukung dan bersinergi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) RI dalam pemenuhan hak-hak korban dengan memberikan kompensasi dan pemulihan secara komprehensif dan berkelanjutan.

BNPT RI, sambung dia, turut mendorong proses rekonsiliasi antara korban dan para pelaku terorisme sebagai bagian dari upaya untuk saling memaafkan serta memutus siklus kekerasan agar tercipta perdamaian.

“Kita menyadari sepenuhnya bahwa suara korban merupakan credible voices, suara mereka dapat menggugah kesadaran dan memupuk harapan baru untuk menemukan perdamaian,” tuturnya.

Dirinya pun mengutuk keras semua aksi teror dan tindakan kekerasan atas nama dan alasan apapun di atas muka bumi. Sementara kepada para korban yang selamat dari kejadian terorisme, ia berharap para korban bisa tetap tabah dan semangat menjalani kehidupan yang penuh dengan harapan bersama keluarga tercinta.

“Semoga rekan-rekan korban dapat terus berjuang dan dapat memaafkan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik,” ucap Rycko.

 

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Puluhan Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Ikuti Wisuda Sekolah Media

25 November 2024 - 15:38 WIB

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Trending di Damai Pedia