Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 12 Agu 2024 20:09 WIB ·

Ini 5 Peran Santri Bagi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Diketahui


 Ini 5 Peran Santri Bagi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia  yang Wajib Diketahui Perbesar

Oleh: Abdul Warits

Peran santri dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia menjadi penting diketahui oleh masyarakat. Santri ikut mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia. Bahkan, santri ikut juga terlibat dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indoenesia (NKRI). Maka bisa dikatakan peran santri di dalam kemerdekaan Indonesia memiliki peran sentral pra kemerdekaan, saat kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan.

Ada beberapa peran penting yang mesti diketahui dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di antaranya sebagai berikut :

  1. Membangun kesadaran nasional

Salah satu contoh yang dilakukan santri di dalam membangun kesadaran nasional adalah peristiwa Kongres Nasional Pertama Central Syarikat Islam yang dilaksanakan pada Juni 1916 di Bandung. Dalam peristiwa tersebut, Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang saat itu menjadi ketua Central Syarikat Islam membawakan pidato yang menyerukan kehendak bangsa Indonesia untuk dapat membentuk pemerintahan sendiri (zelfbestuur).

Pidato ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia, karena disitulah diletakkan dasar-dasar nasionalisme dan kehendak bangsa Indonesia secara terbuka untuk merdeka kepada pemerintah Hindia Belanda.

2. Turut berperang melawan penjajah

Banyak peperangan-peperangan yang melibatkan para santri dan tokoh agama Islam, antara lain Perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, Perang Aceh, serta pertempuran Surabaya.  Dalam peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945, laskar Hizbullah dan Sabilillah yang anggotanya banyak terdiri dari para santri turut berperan penting dalam perjuangan melawan Belanda-NICA yang dibantu oleh pasukan Sekutu.

3. Menjadi pemimpin dan penggerak mobilisasi masyarakat

Salah satu contoh peran santri dalam kemerdekaan Indonesia adalah Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari. Resolusi Jihad ini berhasil memobilisasi para pejuang untuk turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa pertempuran Surabaya.

Selain itu, peran santri dalam kemerdekaan Indonesia termasuk peran mereka dalam kepemimpinan militer di masa revolusi fisik. Adalah Jenderal Besar Soedirman, santri sekaligus guru di sekolah Muhammadiyah yang tak gentar memimpin gerilya melawan Belanda. Bahkan di saat beliau sakit, sang panglima yang tidak pernah lepas dari wudhu ini tetap bergerilya di hutan-hutan demi mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Pascakemerdekaan santri terlibat dalam laskar-laskar, seperti Hizbullah dan Sabilillah yang berperan aktif dalam perang revolusi kemerdekaan. Salah satu tonggak penting peran santri pada masa revolusi adalah lahirnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari (1871-1947 M). Isinya adalah seruan jihad bagi setiap santri untuk mempertahankan kemerdekaan. Resolusi ini menjadi motivasi paling besar kalangan umat Islam khususnya di Jawa Timur bergerak melakukan perlawanan.

4. Merumuskan dasar negara Indonesia

Sebelum proklamasi kemerdekaan, dibentuklah sebuah organisasi untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut dokuritsu junbi chōsa-kai. Melalui organisasi ini, para founding fathers atau pendiri bangsa Indonesia merumuskan dasar negara Indonesia, dan disini pula para santri turut andil dalam upaya tersebut. Di antara para santri yang menjadi anggota BPUPKI adalah KH. Abdul Wahid Hasyim, KH. Mas Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Santri terlibat sebagai bagian gerakan perjuangan untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Beberapa pondok pesantren mengirimkan santri-santrinya untuk menjadi bergabung dengan PETA atau Pembela Tanah Air. Masyarakat santri terlibat dalam persiapan kemerdekaan. Mereka tergabung dalam BPUPKI yang membahas tentang format negara Indonesia. KH. Wahid Hasyim, tokoh pembaharu pesantren, selain sebagai anggota BPUPK adalah juga bagian dari panitia sembilan yang merumuskan mengenai dasar negara.

5. Membangun masyarakat melalui pendidikan dan gerakan sosial

Para santri telah membangun masyarakat melalui pendidikan dan gerakan sosial yang digalakkan melalui pondok pesantren, organisasi masyarakat, serta majelis taklim. Organisasi-organisasi yang diprakarsai oleh para santri seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Nahdlatul Wathan (NW), dll memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas bangsa dan memperkuat semangat kemerdekaan melalui badan-badan yang mereka kelola.

Keterlibatan santri dalam perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialism menunjukkan kepedulian tinggi terhadap tanah air, berjiwa pelopor dan tangguh dalam melawan kemungkaran. Oleh karena itu, berkaca pada tindakan heroik santri terdahulu, santri saat ini perlu menguatkan kecintaan terhadap tanah air, bersikap tangguh-mandiri-pemberani, dan memiliki kepeloporan untuk tetap menjaga keberlangsungan bangsa.

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Politik Damai: Jalan Menuju Kehidupan yang Harmonis

21 November 2024 - 08:56 WIB

Politik dan Kemanusiaan dalam Pilkada Serentak

19 November 2024 - 11:09 WIB

Membangun Kehidupan Berbangsa Melalui Toleransi dan Keadilan

30 Oktober 2024 - 06:13 WIB

Radikalisme dan Upaya Pembentukan Desa Siaga sebagai Benteng Keamanan Nasional

30 Oktober 2024 - 05:55 WIB

Menilik Sejarah Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

26 Oktober 2024 - 05:18 WIB

Radikalisme dan Tantangan yang Dihadapi Negara

26 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Trending di Kontra Narasi