Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 3 Agu 2024 11:04 WIB ·

Ternyata Internet dan Media Sosial Menjadi Alat Rekrutmen Kelompok Radikal


 Ternyata Internet dan Media Sosial Menjadi Alat Rekrutmen Kelompok Radikal Perbesar

Santrikeren.id–Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ridwan Habib mengungkapkan, peristiwa penangkapan pelajar terkait ISIS di Malang. Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan kerentanan generasi muda terhadap radikalisme.

“Penangkapan ini bukti nyata bahaya radikalisme yang mengincar generasi muda. Kerja keras Densus 88 patut diapresiasi dalam mengungkap jaringan ini,” kata Ridwan Habib dalam perbincangan bersama PRO3 RRI, Sabtu (3/8/2024).

Ridwan menekankan, bahwa generasi muda menjadi target utama karena masa pencarian jati diri mereka. Menurutnya, usia 19 hingga 25 tahun adalah masa rentan bagi radikalisasi.

“Usia muda ini sangat rentan terhadap pengaruh ideologi ekstremis. Masa pencarian jati diri seringkali disalahgunakan oleh kelompok radikal,” katanya.

Lebih lanjut, Ridwan menyatakan, bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani radikalisme. Dia berpendapat bahwa masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab dalam mencegah penyebaran ideologi ekstremis.

“Kerja keras melawan radikalisme harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mendeteksi dini potensi radikalisme,” ucap Ridwan.

Ridwan juga mengungkapkan bahwa internet dan media sosial menjadi alat utama rekrutmen kelompok radikal. Menurutnya, penanganan radikalisme membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan pengawasan ketat di dunia maya.

“Media sosial adalah alat rekrutmen utama bagi kelompok radikal. Pengawasan ketat dan kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan,” ucap Ridwan.

Ridwan juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam melawan radikalisme. Menurutnya, hanya dengan kerja sama yang kuat, upaya pencegahan radikalisme bisa efektif.

“Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam mencegah radikalisme. Kerja sama yang kuat akan menghasilkan upaya pencegahan yang efektif,” kata Ridwan.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Usai Serah Terima Jabatan, Kepala BNPT RI Komitmen Optimalkan Pencegahan

18 September 2024 - 21:15 WIB

Lagi, Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Torehkan Juara Umum Sukarabic Fest VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15 September 2024 - 21:39 WIB

BNPT RI Bentuk Duta Damai Bali, Deputi I: Generasi Muda Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

13 September 2024 - 10:04 WIB

Simak Cara Buat Pembalut Kain Ramah Lingkungan ala KKN Universitas Annuqayah

8 September 2024 - 21:07 WIB

Lagi, Grup Hadrah Liwa’ul Muridat Ponpes Darussalam Sabet Juara 1 Festival Ekonomi Syariah Bank Indonesia Jember

6 September 2024 - 10:08 WIB

KKN Universitas Annuqayah Bantu Warga Olah Singkong Bernilai Ekonomi Kreatif

4 September 2024 - 10:58 WIB

Trending di Damai Pedia