Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 31 Jul 2024 11:31 WIB ·

Yuk, Praktikkan Nilai Pancasila dalam Menolak Radikalisme Agama


 Yuk, Praktikkan Nilai Pancasila dalam Menolak Radikalisme Agama Perbesar

Oleh: Tsabit Habibi

Kedudukan pancasila sebagai ideologi negara harus menjadi dasar dari tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila harus menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari ditengah masyarakat. Kita mungkin bisa melihat bahwa belakangan ini nilai Pancasila mulai pudar karena sedikit demi sedikit orang kurang mengetahui makna dari Pancasila tersebut, di samping itu muncul beberapa faktor radikalisme yang dilakukan oleh sebagian orang untuk mencapai tujuan tertentu tetapi dengan menggunakan cara yang salah dan merugikan orang lain bahkan ada juga yang menggunakan dengan cara kekerasan.

Peran Pancasila sungguh diperlukan sebagai upaya menyelesaikan masalah radikalisme yang brutal dan membabi-buta, tetapi untuk menyelesaikan masalah tersebut tidaklah mudah dan sesederhana yang kita pikirkan. Kita membutuhkan kerja keras dan konsistensi yang cukup untuk membumikan kembali ideologi Pancasila dalam menangkal radikalisme.

Penanaman nilai-nilai Pancasila harus terus dibumikan dan diterapkan dalam kehidupan. Karena Pancasila merupakan dasar negara yang harus tertanam dalam pada diri kita sejak dini. Seseorang sudah seharusnya menanamkan dan menghayati nilai-nilai pancasila mula dari sejak dini. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai luhur, budi pekerti, etika dan moral bagi setiap umat manusia di Indonesia dalam rangka merangkai rasa kebangsaan, rasa persatuan, dan kedamaian bukan justru menyebarkan benih kebencian pada Pancasila.

Selain itu, perlunya memupuk kembali kecintaan terhadap ideologi Pancasila, kembali pada semangat ideologi Pancasila, melaksanakan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai falsafah negara Indonesia yang sarat dengan budi pekerti, kearifan, kebijaksanaan dan moralitas harus diimpelementasikan oleh setiap organisasi dan setiap keorganisasiaan agama-agama dan juga di kampus-kampus.

Pancasila harus dijadikan pedoman dalam proses berorganisasi sebagai upaya benteng pertahanan untuk mencegah gerakan radikalisme, intoleransi, terorisme. Dengan begitu, Pancasial memiliki relevansi yang sangat tepat sekali saat ini sebagai upaya dalam merangkai rasa kebangsaan, rasa keharmonisan. Karena itu, kita hidup di negara Indonesia harus taat pada hukum dan falsafah bangsa Indonesia yang mengarahkan kita pada kebenaran.

Hukum dan falsafah bangsa Indonesia ini harus menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia. Ketaatan terhadap hukum dan falsah merupakan wujud nyata kita menghayati nilai-nilai pancasila sebagai Ideologi negara. Negara Indenesia adalah negara yang multireligi, semua agama boleh masuk, pemersatu, mengajak masuk agama tidak boleh memaksakan diri dan memaksan orang lain apalagi merugikan dan mengganggu orang lain. Apalagi Hak kemerdekaan memeluk agama ini diatur pasal 129 ayat (1) dan (2) UUD 1945 ayat (1) berbunyi bahwa: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.” Ini berarti bahwa bangsa Indonesia percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (2) berbunyi: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Sangat jelas bahwa keberadaan agama di Indonesia telah disahkan oleh negara dan dijamin oleh negara sendiri.

Untuk itu tidak ada alasan bagi kelompok dan organisasi mana pun untuk mengancam melakukan tindakan kejahatan dan kekerasan pada agama tertentu. Pancasila yang memiliki kedudukan sebagai ideologi nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik pada bangsa ini.

Ideologi Pancasila terlahir bukan tanpa  sebab,  Ideologi Pancasila terlahir sebagai pemersatu bangsa Indonesia atas keberagaman. Ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia terutama di antara dengan adanya banyak agama seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Khung Hucu itu dipersatukan dengan namanya Ideologi Pancasila ini merupakan hal yang harus disyukri bangsa ini. Masing-masing agama tersebut tentu mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk beribadat dan merasa aman juga berstatus sebagai warga negara. Maka seboyan Bhineka Tunggal Ika yang mempunyai arti walau berbeda-beda tetapi satu sungguh harus diahayati. Artinya perbedaan itulah yang harus kita cintai keberadaannya.

Semua agama pasti punya tujuan yang sama, hanya saja caranya yang berbeda. Jadi tidak boleh ada yang mengatakan agama saya yang paling benar agamamu sesat. Pertanyaannya apakah seperti itu perilaku orang yang mengaku beragama. Ideologi Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar inilah budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguha yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, kekerasan, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengalamannya yang konsisten terhadap keputusan yang diambil. Selain itu, semua elemen harus bekerja sama dan saling mendukung supaya ideologi Pancasila ini sungguh bisa tertanam dalam diri seluruh rakyat Indonesia. Ikut terlibat mendukung dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pihak dan kelompok mana pun yang ingin memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selalu menghargai dan menghormati perbedaan di negara Indonesia.

Praktik Nilai-nilai Pancasila Tolak Radikalisme Agama

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal dan mencegah gerakan radikalme terorisme adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa Pancasila? Karena Pancasila ini merupakan ideologi dan dasar negara yang bersumber dari kearifan lokal (budaya bangsa) dan mengakomodir keragaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sangat sarat makna terhdap perdamaian, keadilan dan religiusitas.

Menurut Romo Franz Magnis Suseno arti Pancasila sangatlah mendasar karena dua hal. Pertama karean kekhasan nasionalisme bangsa Indonesia, dan kedua karena pluralitas (kebhinekaan) bangsa Indonesia. Persatuan bangsa Indonesia tidak bersifat eknik (tidak hanya satu bahasa seperti Jerman datu satu wilayah seperti Korea) melainkan etis (memiliki pengalaman yang sama hingga timbul hasrat untuk membangun masa depan). Sementara pluralitas di Indonesia sangatlah besar dan luas.

Pluralitas budaya, bahasa, geografis, agama, dan penghayatan terhadap keagamaan. Maka kebangsaan Indonesia jangan pernah diterima begitu saja dalam kehidupan. Tetapi juga perlu dipelihara. Jika hakekat Indonesia dalah plural, maka persatuannya hanya tangguh jika semua pihak ingin bersatu dan bekerjasama. Dan dasar dari pluralisme Indonesia adalah kemampuan untuk menerima dalam perbedaan, menghormati identitas cultural, etnik, dan agama yang ada dalam setiap komponen bangsa. Pancasila harus benar-benar menjadi pandangan dan perilaku hidup sehari-hari bagi setiap orang. Bagaimana nilai-nilai Pancasila terimpelementasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Pancasila tidak berhenti pada tataran wacana semata saja. Perlu kita ingat setiap sila Pancasila menyiratkan nilai-nilai yang penting untuk sungguh dilihat.

Sila pertama, mengajarkan kita untuk menghargai orang yang berbeda keyakinan dengan kita. kebebasan memeluk agama. Sila kedua, mengajak kita untuk memuliakan manusia. Kita semua adalah saudara meskipun berbeda suku, ras dan etnis. Hingga akhirnya menjadi masyarakat yang beradab. Sila ketiga, menunjukkan pentingnya persatuan. Menekankan kekeluargaan gotong royong dan nasionalisme. Sila keempat, mengandung sebuah nilai tentang arti penting sebuah musyawarah sebagai sarana untuk memecahkan masalah demi mencapai mufakat atau arti penting dari demokrasi. Sila kelima, bermakna bila sebuah keadilan dan kesejahteraan sosial adalah hak setiap warga negara. Kesewenang- wenangan dan penindasan suatu pihak terhadap pihak lain harus dihapuskan. Untuk itu semua pihak-pihak harus memperjuangkannya.

Sangat penting bagi kita untuk memahami nilai-nilai Pancasila tersebut kemudian mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika Pancasila sudah menjadi karakter dan etika sosial dengan otomatis ideologi radikal dan teroris akan bisa di cegah. Karena nilai- nilai Pancasila adalah tameng untuk menangkis ideology radikal dan teroris. Dan Pancasila juga merupakan kristalisasi dari kearifan local dan budaya bangsa yang tidak berseberangan dengan agama.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Orde Baru (1966-1998)

29 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

29 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Bahaya Intoleransi dan Pentingnya Nilai nilai Kebhinekaan di Indonesia

29 Agustus 2024 - 22:45 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia: Dari Masa ke Masa

29 Agustus 2024 - 22:41 WIB

Kampanye Perdamaian: Memperkuat Fondasi NKRI

29 Agustus 2024 - 22:35 WIB

6 Nilai Utama Karakter Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

12 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Trending di Kontra Narasi