Oleh : Abdul Warits
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan, sikap politik yang diamalkan Mbah Moen sudah semestinya menjadi inspirasi kalangan politikus Muslim masa kini. Menurutnya, Mbah Moen berjuang melalui PPP. Gurunya itu tidak hanya bervisi kemaslahatan di dunia, tetapi juga mengharapkan ridha Allah SWT sehingga selamat di akhirat kelak.
Dalam pandangan Mbah Moen, seharusnya partai Islam tidak hanya berhenti pada merumuskan solusi atas pelbagai masalah riil yang membelit bangsa ini, seperti kemiskinan atau ketimpangan ekonomi. Partai Islam hendaknya tetap pada jalur yang benar sehingga tidak melanggar syariat agama ini.
Bagi Mbah Moen, partai Islam yang menyuarakan moral akan memiliki keberkahan tersendiri bagi negeri ini. Sebab, dengan adanya partai Islam, Indonesia bisa mengekang sekian nafsunya demi kebaikan bersama. Apalagi bila partai-partai Islam ikut mengambil inspirasi dari Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Karena yang diharapkan dari partai Islam bisa mewarnai Indonesia dan selalu kita berharap menuju baldatun tayyibatun warabbun ghafur.
Mbah Moen memulai pengabdian dari level akar rumput. Sebelum menjadi seorang legislator, Mbah Moen diketahui pernah menjadi kepala pasar dan kepala koperasi untuk mendukung kesejahteraan masarakat lokal. Ia tidak jarang memberikan uang pribadinya kepada masyarakat, khususnya untuk membangun masjid-masjid, dan untuk membangun dam-dam yang ada di sungai-sungai yang ada di Sarang.
Gagasan-gagasan Mbah Moen tentang konsep kebangsaan sering juga disampaikan melalui ceramah-ceramah keagamaan. Salah satu petuahnya bahwa Indonesia memang bukanlah sebuah negara Islam. Akan tetapi, republik ini dijiwai oleh sila pertama dari Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
Maknanya, agama dan religiositas tak bisa dilepaskan dari eksistensi NKRI. Sila pertama itulah yang kemudian memancarkan kebaikan-kebaikan, seperti tertuang dalam sila-sila berikutnya. Mulai dari keadaban atau akhlak, persatuan nasional, kesejahteraan umum, dan tentunya keadilan sosial.
Mbah Moen tampil sebagai sosok guru bangsa, penebar hawa sejuk yang terus mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak terjebak konflik saudara, bahkan sampai peperangan saudara. Mbah Moen selama hidupnya selalu istikamah berjuang dalam partai PPP. Sejak partai Islam itu terbentuk, kiprahnya di ranah politik memang identik dengan partai yang berbendera dominan warna hijau tersebut. Ketika PPP sempat dilanda konflik internal, para tokoh partai tersebut dapat berdialog dengan perantaraan Mbah Moen.
Ketika kita berbicara tentang politik, tentu ada keberagaman, ada perbedaan. Akan tetapi, ketika sudah berbicara Mbah Moen, orang-orang yang berbeda pun akan selalu segan. Peran Mbah Moen sebagai penengah dilandasi pada prinsip dan sikapnya yang selalu berarah pada kepentingan umat dan bangsa, bukan sekadar egoisme golongan, apalagi pribadi. Kecenderungannya yang nirpamrih merupakan teladan yang tampaknya langka dijumpai dewasa ini di dunia perpolitikan nasional. Maka, dalam jagat politik di Indonesia kehadiran beliau banyak memberikan warna dan pengaruh pada kancah perpolitikan nasional.