Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 15 Mei 2024 13:20 WIB ·

Ratusan Guru di Banyuwangi Ikuti Pelatihan Pencegahan Radikal Terorisme di Satuan Pendidikan


 Materi dari Dr. Arini Indah Nihayati, tenaga Kependidikan Kemenag  Jatim Perbesar

Materi dari Dr. Arini Indah Nihayati, tenaga Kependidikan Kemenag Jatim

Santrikeren.id-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI gandeng Duta Damai Santri Jatim menggelar Sekolah Damai yang dipusatkan di Aula Sekolah MA Al-Amiriyyah Blokagung, Banyuwangi, Rabu 15 Mei 2024.

Kegiatan dengan tema “Menumbuhkan Satuan Pendidikan dalam Menolak Paham Intoleransi, Kekerasan dan Bullying di Jawa Timur” dilaksanakan selama dua hari sejak Rabu-Kamis (15-16 Mei 2024).

Diketahui, di hari pertama Rabu, 15 Mei 2024 kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru di Kabupaten Banyuwangi. Pelatihan kepada ratusan guru SMA atau MA sederajat ini dalam rangka membekali guru dalam pencegahan radikal terorisme di satuan pendidikan.

Hadir sebagai pamateri kegiatan ini diantaranya Kakanwil Kemenag Jatim yang diwakili oleh Dr. Arini Indah Nihayati, tenaga Kependidikan Kemenag  Jatim, Dr. Suaib Tahir dan Mitra Deradikalisasi BNPT, M. Syarifuddin Umar.

Dr. Arini Indah Nihayati dalam penyampaian pematerinya mengatakan bahwa yang terpenting dan diwasapdai oleh lembaga pendidikan adalah melindungi siswa dari ideologi. Karenanya, menurutnya guru memiliki kewajiban melindungi dan menghormati anak.

“Poin penting dalam penanggulangan terorisme di satuan pendidikan kita juga adalah keterlibatan keluarga. Keluarga dengan satuan pendidikan harus terjalin komunikasi. Tanpa kolaborasi keduanya kita tidak bisa mencegah intoleransi, bullying dan kekerasan,” ungkapnya.

Menurutnya, seorang harus memiliki skill modis yaitu guru yang memiliki kecakapan meliputi sikapnya yang moderat beragama, inovasi, inpirasi dan tranformasi sehingga di madrasah terus berkembang, tidak terlalu kaku dan tertutup dalam beragama.

“Guru moderat harus bisa memadukan dan mendialogkan. Dalam hal gerakan bagaimana bisa mengajak  kepada kebaikan. Sosialisasi dan kolaborasi kemudian moderat dalam perbuatan dengan cara mengenalkan tradisi dan relasi kebudayaan,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 144 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Trending di Damai Pedia