Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 23 Mar 2024 12:25 WIB ·

Melihat Sisi Harmonis Trend War Ta’jil di Bulan Ramadhan


 Melihat Sisi Harmonis  Trend War Ta’jil di Bulan Ramadhan Perbesar

Oleh : Erik Setiawan

Bulan Ramadhan tidak hanya tentang ibadah dan puasa, tetapi juga tentang tradisi sosial dan budaya yang khas. Salah satu tradisi yang menjadi ikonik dalam bulan suci ini adalah fenomena War Ta’jil. Dari kota besar hingga desa terpencil, War Ta’jil menjadi momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Meskipun demikian, di balik keberagaman kuliner dan kreativitas dalam penyajian, ada kesamaan yang menakjubkan yang menghubungkan seluruh komunitas Muslim yaitu tentang “keharmonisan”.

Harmoni dalam keragaman makanan dan minuman adalah salah satu aspek yang paling memikat dalam War Ta’jil. Di setiap sudut pasar, terdapat berbagai macam makanan mulai dari kolak, es buah, kurma, hingga camilan kering yang lezat. Meskipun setiap wilayah memiliki ciri khasnya sendiri dalam penyajian, tetapi semuanya berbagi esensi yang sama yaitu “semangat berbagi dan kebersamaan”.

Selain harmoni dalam variasi makanan, War Ta’jil juga menciptakan harmoni sosial di antara masyarakat. Ini adalah waktu di mana orang-orang berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati hidangan bersama-sama. Dalam momen-momen seperti ini, perbedaan agama, budaya, dan latar belakang sosial seringkali terabaikan, dan yang terpenting adalah ikatan persaudaraan dan kebersamaan yang terjalin.

Namun, harmoni dalam War Ta’jil juga mencakup aspek keberlanjutan dan kepedulian lingkungan. Semakin banyak pedagang yang sadar akan dampak lingkungan dari penggunaan kemasan sekali pakai, semakin banyak pula yang beralih ke kemasan ramah lingkungan. Inisiatif seperti menggunakan gelas kaca atau menggunakan kemasan daur ulang menjadi semakin populer, menunjukkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bahkan dalam momen perayaan seperti ini.

Di tengah kemajuan teknologi, War Ta’jil juga menjadi bagian dari tren digitalisasi. Banyak warung ta’jil yang mulai memanfaatkan platform online untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan mereka. Ini bukan hanya tentang meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga tentang memperkuat ikatan antara pelanggan dan penjual, menciptakan komunitas online yang solid di sekitar tradisi War Ta’jil.

Namun, di balik semua keindahan harmoni tersebut, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kenaikan harga bahan baku yang sering terjadi menjelang Ramadhan. Hal ini bisa membuat harga jual ta’jil naik, sehingga tidak semua orang mampu menikmati tradisi ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Namun, melalui kerjasama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, ada upaya untuk menjaga agar tradisi ini tetap inklusif dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Tren War Takjil ini memang sangat menarik, karena daripada memicu ketegangan atau perselisihan serius, justru humor dan kedekatan yang tercipta menambah suasana yang tenang, nyaman, dan penuh harmoni. Meskipun War Takjil terlihat sederhana, namun mampu menyatukan masyarakat Indonesia yang sebelumnya terbagi karena perbedaan pandangan politik.

Jadi gini, warga indonesia tuh ibaratnya habis dipisahkan oleh pemilu disatukan oleh ta’jil hehe, salam Indonesia harmoni

Artikel ini telah dibaca 66 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewujudkan Demokrasi Sehat Melalui Pilkada Serentak

23 November 2024 - 08:59 WIB

Santri Sebagai Pilar Perdamaian di Dunia Perpolitikan

21 November 2024 - 09:10 WIB

Bahaya Politik dan Pertumpahan Darah, Bagaimana Solusinya?

19 November 2024 - 11:42 WIB

macam-macam darah wanita

Peran Santri dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

17 November 2024 - 12:42 WIB

Dari Keraguan ke Keyakinan: Menemukan 7 Rahasia Kekuatan Pribadi dalam Diri

16 November 2024 - 10:11 WIB

Menakar Efektivitas Pemberdayaan Sistem Koperasi dalam Program “Solusi Nelayan”

11 November 2024 - 14:43 WIB

Trending di Suara Santri