Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 20 Mar 2024 21:27 WIB ·

Islam Nusantara: Model Keberagamaan dalam Mempraktikkan Islam Rahmat bagi Semesta Alam


 Islam Nusantara: Model Keberagamaan dalam Mempraktikkan Islam Rahmat bagi Semesta Alam Perbesar

Oleh : Ahmad Fuadi Akbar

Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia, telah lama dianggap sebagai model bagi praktik Islam yang damai, toleran, dan inklusif. Konsep yang semakin mendapat perhatian adalah “Islam Nusantara”, yang menekankan pada nilai-nilai lokal dan keberagaman budaya dalam mempraktikkan ajaran Islam. Dalam konteks ini, Islam dipahami sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil ‘alamin), bukan hanya bagi umat muslim. Berbagai ahli telah mengungkapkan pandangan mereka tentang pentingnya Islam Nusantara sebagai model keberagamaan yang relevan dan inspiratif.

Prof. Azyumardi Azra, seorang cendekiawan Islam Indonesia, telah lama mengadvokasi konsep Islam Nusantara. Menurutnya, Islam Nusantara menekankan pada inklusivitas, keragaman, dan toleransi. Dalam wawancaranya dengan media, Prof. Azra menyatakan bahwa Islam Nusantara mengambil inspirasi dari tradisi-tradisi lokal yang menghargai keberagaman, seperti dalam tradisi budaya dan kesenian.

Tak mau ketinggalan, Prof. Syafiq Hasyim, seorang pakar hukum Islam, juga memberikan pandangannya tentang Islam Nusantara. Menurutnya, Islam Nusantara merupakan manifestasi dari keberagaman dalam Islam yang muncul di Indonesia. Dalam pandangan Prof. Hasyim, Islam Nusantara menawarkan model inklusifitas dan dialog antaragama yang dapat dijadikan contoh bagi dunia Islam global.

Lebih spesifik Dr. Din Wahid, seorang peneliti dan aktivis keagamaan, berpendapat bahwa Islam Nusantara mempromosikan Islam yang penuh rahmat dan kasih sayang bagi seluruh ciptaan Tuhan. Dalam tulisannya, Dr. Wahid menekankan pentingnya memahami Islam sebagai agama yang mendorong perdamaian, kesetaraan, dan keadilan, bukan sebagai sumber konflik dan ketegangan.

Relevansi Islam Nusantara sebagai Model Keberagamaan:

Dalam konteks global yang dipenuhi dengan konflik dan ketegangan antaragama, Islam Nusantara menawarkan paradigma alternatif yang mengedepankan keragaman, toleransi, dan inklusivitas. Model keberagamaan ini memiliki relevansi yang besar bagi Indonesia dan dunia pada umumnya.

Indonesia, dengan berbagai keragaman etnis, agama, dan budaya, dapat mengambil inspirasi dari Islam Nusantara dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Dengan mengedepankan nilai-nilai rahmat, perdamaian, dan keadilan, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Dalam era globalisasi ini, di mana interaksi antarbudaya semakin meningkat, Islam Nusantara dapat menjadi landasan untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara umat Islam dan non-Muslim. Melalui dialog, kerja sama, dan saling pengertian, masyarakat Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai model keberagamaan yang inspiratif bagi dunia.

Dengan demikian, Islam Nusantara bukan hanya menjadi warisan budaya Indonesia, tetapi juga merupakan kontribusi yang berharga bagi peradaban dunia dalam mempraktikkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Keberagaman dan inklusivitas dalam Islam Nusantara tidak hanya menjadi sumber kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi perdamaian dan harmoni global.

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Politik Damai: Jalan Menuju Kehidupan yang Harmonis

21 November 2024 - 08:56 WIB

Politik dan Kemanusiaan dalam Pilkada Serentak

19 November 2024 - 11:09 WIB

Membangun Kehidupan Berbangsa Melalui Toleransi dan Keadilan

30 Oktober 2024 - 06:13 WIB

Radikalisme dan Upaya Pembentukan Desa Siaga sebagai Benteng Keamanan Nasional

30 Oktober 2024 - 05:55 WIB

Menilik Sejarah Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

26 Oktober 2024 - 05:18 WIB

Radikalisme dan Tantangan yang Dihadapi Negara

26 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Trending di Kontra Narasi