Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 15 Mar 2024 09:06 WIB ·

Perempuan Jangan Galau Atau Cemas, Bila Awal Ramadan Datang Bulan


 bincangsyariah Perbesar

bincangsyariah

Oleh: Anis Faikatul Jannah

Dalam pandangan Islam, perempuan yang merasa galau atau cemas karena hari pertama Ramadan bertepatan dengan hari datang bulannya merupakan hal yang wajar dan dapat dimengerti. Ramadan adalah bulan yang dianggap suci dan penuh berkah bagi umat Islam, di mana umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bagian dari ibadah dan penghormatan kepada Allah SWT. Namun, bagi sebagian perempuan, datangnya hari pertama Ramadan bersamaan dengan datangnya bulannya dapat menimbulkan perasaan campur aduk, terutama terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa.

Perasaan galau atau cemas yang dialami oleh perempuan dalam situasi ini bisa berasal dari beberapa faktor. Salah satunya adalah rasa khawatir terhadap pelaksanaan ibadah puasa dengan kondisi fisik yang mungkin tidak dalam kondisi optimal karena menstruasi. Dalam Islam, perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau nifas dilarang untuk menjalankan ibadah puasa. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kecewa atau sedih karena mereka merasa terhalang untuk berpartisipasi dalam ibadah yang sangat dihormati ini.

Namun, penting untuk diingat bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat dan pengertian. Allah SWT tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Dalam situasi seperti ini, perempuan yang mengalami menstruasi atau nifas diharapkan untuk tetap menjalankan kewajiban ibadah lainnya selain puasa, seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an. Mereka juga dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk meningkatkan ibadah lainnya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdoa dan berzikir.

Selain itu, Ramadan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Meskipun tidak dapat berpuasa selama menstruasi, perempuan tetap dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini dengan memperbanyak amal kebajikan lainnya, seperti bersedekah, berbuat baik kepada sesama, dan memperdalam ilmu agama. Dengan melakukan hal-hal ini, perempuan dapat merasakan kedekatan spiritual yang sama dengan umat Islam lainnya, meskipun sedang tidak berpuasa.

Dalam pandangan Islam, setiap cobaan yang Allah berikan memiliki hikmah dan tujuan yang baik. Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang mengalami perasaan galau atau cemas karena datangnya hari pertama Ramadan bersamaan dengan menstruasi untuk tetap tenang, bersabar, dan memanfaatkan setiap momen sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang diperbolehkan. Dengan demikian, mereka akan dapat menghadapi situasi ini dengan penuh ketenangan dan keikhlasan, serta meraih berkah dan rahmat yang melimpah dari Allah SWT.

Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewujudkan Demokrasi Sehat Melalui Pilkada Serentak

23 November 2024 - 08:59 WIB

Santri Sebagai Pilar Perdamaian di Dunia Perpolitikan

21 November 2024 - 09:10 WIB

Bahaya Politik dan Pertumpahan Darah, Bagaimana Solusinya?

19 November 2024 - 11:42 WIB

macam-macam darah wanita

Peran Santri dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

17 November 2024 - 12:42 WIB

Dari Keraguan ke Keyakinan: Menemukan 7 Rahasia Kekuatan Pribadi dalam Diri

16 November 2024 - 10:11 WIB

Menakar Efektivitas Pemberdayaan Sistem Koperasi dalam Program “Solusi Nelayan”

11 November 2024 - 14:43 WIB

Trending di Suara Santri