Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 19 Jan 2024 07:01 WIB ·

Perkembangan Pemilu dan Politik Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa


 Perkembangan Pemilu dan Politik Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa Perbesar

Oleh: Ahmad Mutawakil

Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting dalam suatu negara. Melalui pemilu, rakyat dapat memilih pemimpin yang mereka inginkan untuk mewakili mereka dalam pemerintahan. Di Indonesia, pemilu telah mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa.

Pemilu Masa Kolonial

Pada masa kolonial, pemerintah Hindia Belanda tidak pernah mengadakan pemilu secara langsung. Pemerintah Belanda hanya mengadakan pemilihan perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat untuk duduk di Dewan Rakyat Hindia Belanda (Volksraad). Dewan Rakyat Hindia Belanda ini hanya memiliki kewenangan yang terbatas dan tidak dapat dianggap sebagai lembaga perwakilan rakyat yang sesungguhnya.

Pemilu Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia segera mengadakan pemilu pertama pada tahun 1955. Pemilu ini merupakan pemilu yang paling demokratis dalam sejarah Indonesia. Pemilu ini diikuti oleh 29 partai politik dan menghasilkan 250 kursi di DPR. Partai Masyumi berhasil memenangkan pemilu dengan perolehan 57 kursi.

Namun, pemilu tahun 1955 tidak dapat menghasilkan pemerintahan yang stabil. Hal ini disebabkan oleh adanya persaingan yang ketat antara partai-partai politik. Pada tahun 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan kembali ke UUD 1945.

Pemilu Masa Orde Baru

Pada masa Orde Baru, pemerintah membatasi ruang gerak partai politik. Pemerintah hanya mengizinkan sembilan partai politik untuk mengikuti pemilu. Pemilu pada masa Orde Baru juga sering diwarnai dengan kecurangan dan manipulasi.

Pada tahun 1971, Golkar memenangkan pemilu dengan perolehan 236 kursi. Golkar berhasil mempertahankan kemenangannya di pemilu-pemilu berikutnya, yaitu pemilu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Pemilu Masa Reformasi

Pada masa Reformasi, pemerintah membuka ruang gerak partai politik. Hal ini menyebabkan munculnya banyak partai politik baru. Pemilu pada masa Reformasi juga menjadi lebih demokratis dan transparan.

Pada tahun 1999, PDI Perjuangan memenangkan pemilu dengan perolehan 332 kursi. PDI Perjuangan berhasil mempertahankan kemenangannya di pemilu tahun 2004. Pada pemilu tahun 2009, Partai Demokrat memenangkan pemilu dengan perolehan 267 kursi. Pada pemilu tahun 2014, PDI Perjuangan kembali memenangkan pemilu dengan perolehan 209 kursi. Pada pemilu tahun 2019, Joko Widodo terpilih kembali sebagai presiden dengan perolehan suara 55,5%.

Perkembangan Politik Bangsa Indonesia

Berikut adalah beberapa perkembangan politik bangsa Indonesia dari masa ke masa:

Perkembangan sistem politik

Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sistem politik dari masa ke masa. Pada masa kolonial, Indonesia menganut sistem politik kolonial. Setelah Indonesia merdeka, Indonesia menganut sistem politik parlementer. Pada tahun 1959, Indonesia kembali menganut sistem politik presidensial. Pada masa Orde Baru, Indonesia menganut sistem politik semi-otoriter. Pada masa Reformasi, Indonesia kembali menganut sistem politik demokrasi.

Perkembangan partai politik

Jumlah partai politik di Indonesia telah mengalami peningkatan dari masa ke masa. Pada masa kolonial, hanya ada beberapa partai politik yang diizinkan oleh pemerintah Belanda. Pada masa Orde Baru, hanya ada sembilan partai politik yang diizinkan oleh pemerintah. Pada masa Reformasi, pemerintah membuka ruang gerak partai politik sehingga menyebabkan munculnya banyak partai politik baru.

Perkembangan pemilu

Pemilu di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa. Pada masa kolonial, pemerintah Hindia Belanda tidak pernah mengadakan pemilu secara langsung. Pada masa Kemerdekaan, Indonesia mengadakan pemilu yang paling demokratis dalam sejarahnya. Pada masa Orde Baru, pemilu sering diwarnai dengan kecurangan dan manipulasi. Pada masa Reformasi, pemilu menjadi lebih demokratis dan transparan.

Kesimpulan

Pemilu dan politik merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perkembangan pemilu di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa. Hal ini juga berdampak pada perkembangan politik bangsa Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Orde Baru (1966-1998)

29 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

29 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Bahaya Intoleransi dan Pentingnya Nilai nilai Kebhinekaan di Indonesia

29 Agustus 2024 - 22:45 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia: Dari Masa ke Masa

29 Agustus 2024 - 22:41 WIB

Kampanye Perdamaian: Memperkuat Fondasi NKRI

29 Agustus 2024 - 22:35 WIB

6 Nilai Utama Karakter Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

12 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Trending di Kontra Narasi