Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 11 Des 2023 12:37 WIB ·

Karang Taruna di Sumenep Ini Gelar Kajian Peran Pemuda Membangun Desa di Era Digital


 Karang Taruna di Sumenep Ini Gelar Kajian  Peran Pemuda Membangun Desa di Era Digital Perbesar

Santrikeren.id-Sejumlah pemuda desa yang tergabung dalam Karang Taruna Genpita Desa Grujugan Kecamatan Gapura Sumenep Madura menggelar kajian bertema Peran Pemuda untuk Membangun Desa di era digital, Ahad (10/12/2023).

Kegiatan yang dipusatkan di Pantai Lombang Kabupaten Sumenep ini dihadiri oleh Kepala Desa Grujugan, sejumlah Pengurus dan anggota Karang Taruna Genpita Desa Grujugan serta pemantik kajian, Zubairi.

Syamsul Arifin mengatakan peran pemuda memang harus memberikan kontribusi kepada kemajuan desa, terutama dalam membawa kesejahteraan kepada masyarakat.

“Sebagai pemuda bisa memmberikan kontribusi dalam membangun desa terutama dalam kesejahteraan masyarakat. harus memiliki pemikiran yang masih belum bisa mengenyam pendidikan, mencoba untuk proses dan pengalaman. Mulai sekarang berproses dan mempunyai bekal sejak sekarang,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemuda desa tidak mudah memberikan informasi yang salah terhadap masyarakat.

“Jangan mudah mengshare infomasi di grup-grup apalagi berita itu hoaks. Kecuali informasi yang ada manfaatnya kepada masyarakat. Kalau tidak bermanfaat cukup jadi konsumsi pribadi saja,” katanya.

Kepala desa Grujugan, Didik Susanto mengatakan dalam sambutannya pemuda menjadi salah satu garda terdepan dalam membangun bangsa melalui desa.

“Kalian menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban di desa. Untuk membangun sebuah bangsa kita mulai dari yang terkecil kita memabngun desa untuk bangsa,” ungkapnya.

Zubairi mengatakan seharusnya pemuda desa harus membaca undang-undang desa untuk mengetahui dan memposisikan perannya di sebuah desa. Karena, ia mengharap pemuda desa bisa ikut serta membangun desa.

“Itulah proses. Selama kita yakini sebuah kebenaran. Jangan takut. Dari manapun ilmu yang didapat. Ayo kita duduk bersama untuk kemajuan desa,” kata Aktivis Ansor ini.

Lebih lanjut, pria yang menjadi Pendamping Desa selama 13 tahun ini mengatakan bahwa budaya Gotong royong dan kebersamaan kini mulai pudar di kalangan masyarakat desa. Ia menegaskan agar program-program yang dijalankan di desa harus memiliki keberlanjutan.

“Kesadaran gotong royong bagaimana memabngun desa sebaik-baiknya. Gotong royong mulai mengikis. Termasuk konsep beragaman. Artinya, desa tidak lagi memarginalkan satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Karang Taruna bagian kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh desa. Ada kewajiban yang harus dipenuhi dan dipertanggungjawabkan,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Puluhan Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Ikuti Wisuda Sekolah Media

25 November 2024 - 15:38 WIB

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Trending di Damai Pedia