Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 30 Nov 2023 07:03 WIB ·

Kajian Hadits di Era Modern: Tantangan dan Kreativitas dalam Membangun Kebutuhan Umat Muslim


 Kajian Hadits di Era Modern: Tantangan dan Kreativitas dalam Membangun Kebutuhan Umat Muslim Perbesar

Santrikeren.id-Mayoritas umat Islam sepakat bahwa hadits Nabi merupakan sumber primer ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hadits sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan umat Muslim. Sebagai produk sejarah, hadits memiliki sejarah yang panjang, mulai dari penyebaran, penulisan, pembukuan hingga pengembangan metode kritik hadits.

Namun seiring perkembangan zaman, kebutuhan umat Muslim terhadap hadits semakin beragam. Hal ini pada gilirannya menuntut akan adanya kreativitas dan kebaharuan dalam media juga metode penggunaan hadits. Dalam konteks ini, Direktur Marhalah Tsaniah (Pascasarjana) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Ustadz Ahmad Ubaydi Hasbillah, menjelaskan fenomena perkembangan kajian hadits di masa kini.

Ustadz Ahmad Ubaydi Hasbillah mengawali penjelasannya dengan fakta yang memprihatinkan, yaitu bahwa dalam dua dekade terakhir, minat mahasiswa pada kajian hadits mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari minimnya mahasiswa yang mendaftar di program studi ilmu hadits. Namun, ia juga mencermati beberapa fenomena yang terjadi di tengah masyarakat modern.

“Minat mahasiswa yang mendaftar di prodi ilmu hadist itu menurun, bahkan sampai ada (prodi hadits) yang ditutup,” ujarnya pada acara Stadium Generale di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, pada Sabtu (18/11/2023).

Salah satu fenomena tersebut adalah adanya politisasi dan cocokologi hadits, dimana hadits digunakan untuk kepentingan politik dan dipilih sesuai kecocokan pemahaman pribadi. Selain itu, popularitas ustadz selebritis yang sering mengutip hadits menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih lagi, lembaga-lembaga fatwa juga turut mengutip hadits-hadits Nabi dalam proses fatwa mereka.

Menurut Ustadz Ubaydi, fenomena-fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat masih dan akan terus membutuhkan hadits sebagai landasan dalam menjalani kehidupan mereka. Meski dalam dimensi akademik, minat pada hadits sedang mengalami penurunan.

Pentingnya memahami bahwa kebutuhan umat Muslim terhadap hadits sebagai bagian integral dari kehidupan mereka akan selalu tinggi dan relevan sepanjang waktu. Hanya saja, tantangan kini adalah bagaimana para aktivis kajian hadits dapat menyesuaikan dan mengembangkan pola, corak, dan media kajian hadits agar tetap sesuai dengan semangat zaman.

Sebagai kesimpulan, Ustadz Ubaydi menegaskan bahwa kebutuhan terhadap ajaran Rasulullah saw akan selalu tinggi dan relevan, hanya saja perlu adaptasi dalam pola penyampaian dan metode kajian. Dengan demikian, para aktivis kajian hadits memiliki tanggung jawab untuk membangkitkan minat dan semangat masyarakat terhadap kajian hadits. (Mutawakil)

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Puluhan Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Ikuti Wisuda Sekolah Media

25 November 2024 - 15:38 WIB

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Trending di Damai Pedia