Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 26 Nov 2023 21:10 WIB ·

Duta Damai Bareng Duta Damai Santri Jatim Audiensi ke Bakesbangpol Jatim, Ini Hasilnya


 Audiensi Duta Damai dan Duta Damai Santri ke Bakesbangpol Jatim Perbesar

Audiensi Duta Damai dan Duta Damai Santri ke Bakesbangpol Jatim

Santrikeren.id- Duta Damai Jawa Timur berkolaborasi dengan Duta Damai Santri BNPT RI menggelar acara “Petualangan Perdamaian: Napak Tilas Jejak Keberagaman Indonesia” yang mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Surabaya, seperti Pura Agung Jagat Karana, Klenteng Hong Tiek Hian, Makam Sunan Ampel, GPIB Immanuel Surabaya, dan Hotel Majapahit Surabaya Senin (20/11/2023).

Selain itu, kegiatan itu juga diisi dengan audiensi. Salah satunya mereka melakukan audiensi ke Bakesbangpol Jatim. Sebanyak sekitar 35 peserta dari berbagai komunitas, organisasi, dan mahasiswa di Jawa Timur turut serta dalam perjalanan sejarah ini.

Cepi Sukur Laksana, sebagai perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Jatim, dalam pembukaan acara ini, menyoroti pentingnya persatuan dalam keberagaman sebagai solusi untuk memastikan kedamaian dan keamanan Indonesia.

Ia menegaskan bahwa keberagaman di Indonesia dapat dipertahankan melalui prinsip-prinsip Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta semangat Bhinneka Tunggal Ika.

“Di Indonesia, kita memiliki lebih dari 1340 suku dengan beragam budaya yang kita cintai. Kunci dari perbedaan ini adalah prinsip-prinsip Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, NKRI, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Cepi di kantor BAKESBANGPOL Jatim.

Dalam konteks ini, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik menambahkan bahwa tidak semua negara memiliki landasan yang kuat untuk menjaga kedamaian dan keamanan dari keberagaman. Nilai-nilai toleransi dianggap sebagai fondasi paling penting dalam menjaga harmoni di Indonesia yang memiliki keberagaman.

“Di negara-negara lain, seperti di Myanmar dengan kasus Rohingya atau di Xinjiang dengan kasus Uighur, kita melihat bagaimana agama atau suku tertindas. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki nilai toleransi sebagai perekat yang kuat,” tambahnya saat berbicara kepada peserta “Petualangan Perdamaian: Napak Tilas Jejak Keberagaman Indonesia.”

Cepi Sukur Laksana juga menegaskan kepada peserta, khususnya kepada sebelas delegasi, bahwa dalam Islam, toleransi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama.

Toleransi di dalam Islam, seperti yang tertera dalam Surat Al-Kafirun, telah ada sejak lama. Ia berharap agar nilai-nilai toleransi dalam agama dan bersama-sama dijalankan demi menjaga persatuan, guna memastikan kedamaian dan keamanan di masa depan, terutama kepada peserta yang merupakan generasi penerus. (Anis)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Trending di Damai Pedia