Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 21 Nov 2023 01:31 WIB ·

Sejarah Terbentuknya Hari Toleransi Internasional Perspektif Islam


 Sejarah Terbentuknya Hari Toleransi Internasional Perspektif Islam Perbesar

Oleh: Anis Faikatul Jannah

Hari Toleransi Internasional adalah suatu momen yang memperingati nilai-nilai kesetaraan, saling pengertian, dan harmoni antarbudaya di seluruh dunia. Namun, untuk memahami bagaimana Islam berperan dalam pembentukan hari tersebut, kita perlu melihat kembali sejarah yang berkaitan dengan nilai-nilai toleransi dalam ajaran Islam.

Islam, sebagai ajaran yang diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW di abad ke-7 Masehi di kawasan Arab, membawa prinsip-prinsip toleransi yang kuat. Pesan-pesan dalam Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad menekankan pentingnya toleransi, kedamaian, dan menghormati perbedaan di antara umat manusia. Salah satu peristiwa yang mencerminkan nilai-nilai toleransi dalam sejarah Islam adalah Piagam Madinah.

Piagam ini, disusun oleh Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, merupakan perjanjian antara Muslim dan suku-suku lainnya di Madinah. Dokumen ini memberikan landasan bagi keberagaman dan perlindungan hak-hak individu, termasuk kebebasan beragama, bagi seluruh penduduk Madinah, baik Muslim maupun non-Muslim.

Dalam Al-Qur’an sendiri, terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya toleransi dan sikap hormat terhadap perbedaan. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah Surah Al-Hujurat (49:13) yang menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia dari berbagai suku dan bangsa agar mereka saling mengenal dan tidak saling mendiskriminasikan.

Perjalanan sejarah Islam juga menampilkan contoh-contoh kepemimpinan yang menekankan pentingnya toleransi. Salah satunya adalah masa kekhalifahan Umar bin Khattab, yang dikenal karena keadilannya yang merangkul berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang etnis atau agama.

Ketika kita merayakan Hari Toleransi Internasional, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghargai keragaman manusia sebagai bagian dari rencana Allah SWT. Islam mendorong umatnya untuk hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati, meskipun memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda.

Sejak didirikan pada tahun 1995 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Toleransi Internasional menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya toleransi dan saling pengertian antar individu dan antarbangsa. Bagi umat Islam, momen ini tidak hanya merupakan panggilan untuk menghormati nilai-nilai toleransi dalam ajaran agamanya, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan dalam mempromosikan perdamaian dan kesatuan di tengah perbedaan.

Dalam mengamati sejarah Islam, kita dapat melihat bahwa ajarannya telah memberikan landasan yang kuat bagi nilai-nilai toleransi yang dirayakan dalam Hari Toleransi Internasional. Dengan memahami dan menghargai keragaman, serta melibatkan diri dalam dialog dan pemahaman antarbudaya, kita dapat memperkuat makna dari peringatan Hari Toleransi Internasional, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Simak Program BNPT dalam Menanggulangi Terorisme dan Radikalisme di Indonesia

28 September 2024 - 06:10 WIB

Bullying: Sebuah Tinjauan Sosial dan Dampaknya

28 September 2024 - 05:58 WIB

Terorisme di Indonesia: Ancaman, Dampak, dan Upaya Penanggulangannya

28 September 2024 - 05:41 WIB

Kurikulum Pesantren dan Bagaimana Mendeteksi Radikalisme

27 September 2024 - 07:58 WIB

Simak Cara Menangani Isu Radikalisme di Pesantren

27 September 2024 - 07:40 WIB

Indonesia Darurat Intoleransi

27 September 2024 - 07:24 WIB

Trending di Kontra Narasi