Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 30 Okt 2023 08:34 WIB ·

Mengenang Pahlawan dari Jawa Timur, Berikut Daftarnya


 Mengenang Pahlawan dari Jawa Timur, Berikut Daftarnya Perbesar

Hari Pahlawan Nasional jatuh pada 10 November. Sebagimana diketahui, gelar pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang.

Para pahlawan telah mengorbankan dirinya demi membela bangsa dan negara, atau semasa hidupnya telah menghasilkan sejumlah prestasi dan karya yang luar biasa, bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.

Salah satu wilayah yang memiliki pahlawan nasional adalah Jawa Timur. Daftar Pahlawan Indonesia dari Jawa Timur begitu banyak dan Jawa Timur menjadi daerah berpengaruh terhadap perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui jasa para pahlawan tersebut.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Pahlawan Indonesia karya Kuncoro Hadi, terdapat sejumlah tokoh nasional yang mendapatkan gelar pahlawan Republik Indonesia melalui ketetapan presiden. Berikut daftarnya.

1. Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S. Cokroaminoto)

H.O.S. Cokroaminoto lahir di Madiun tanggal 16 Agustus 1882. Beliau merupakan tokoh yang membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia melalui orasinya.

Juga menuntut pemerintahan Belanda agar membentuk parlemen berdasarkan pilihan rakyat. Lalu menuntut agar kedudukan dokter pribumi disetarakan dengan dokter Belanda.

Pada 9 November 1961, H.O.S. Cokroaminoto ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia melalui Keppres No. 590 Tahun 1961.

2. Ernest Dowen Dekker (Danudirdja Setiabudhi)

Ernest Dowen Dekker atau Danudirdja Setiabodi lahir di Pasuruan tanggal 8 Oktober 1879. Meskipun memiliki garis keturunan Belanda, ia terlahir sebagai pejuang kaum pribumi.

Beliau adalah sosok pendiri partai politik pertama di Indonesia, yakni Indische Partij (IP). Partai yang menyatukan masyarakat Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda.

Pada 9 November 1961, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia melalui Keppres No. 590 Tahun 1961.

3. dr. Soetomo

dr. Soetomo lahir di Nganjuk pada tanggal 30 Juli 1888. Beliau adalah pendiri organisasi Boedi Oetomo yang menaungi para pemuda Indonesia, dan Partai Indonesia Raya dalam misi meraih kemerdekaan Indonesia.

Pada 27 Desember 1961, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia melalui Keppres No. 657 Tahun 1961.

4. KH. Mas Mansoer

KH. Mas Mansoer lahir di Surabaya pada 25 Juni 1896. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah pada masa pendudukan Jepang. Juga anggota BPUPKI dalam upaya kemerdekaan Indonesia.

Pada 26 Juni 1964, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keppres No. 163 Tahun 1964.

5. Wahid Hasyim

Wahid Hasyim lahir di Jombang pada 1 Juni 1914. Beliau merupakan seorang cendekiawan Islam yang aktif di bidang politik. Di antaranya pernah menjabat sebagai ketua PBNU, ketua Majlis Syuro Muslimin Indonesia, anggota BPUPKN, dan PPKI, serta Menteri Agama di tiga periode pemerintahan.

Pada 23 Agustus 1964, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan kemerdekaan Nasional melalui Keppres No. 206 Tahun 1964.

6. KH. Mohammad Hasyim Asy’ari

KH. Mohammad Hasyim Asy’ari lahir di Jombang pada 10 April 1875. Beliau adalah seorang ulama besar yang mendirikan Pesantren Tebuireng, dan organisasi Islam Nadhlatul Ulama (NU).

Pada 17 November 1964, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia melalui Keppres No. 294 Tahun 1964.

7. Raden Mas Tumenggung Ario Suryo

Raden Mas Tumenggung Ario Suryo lahir di Magetan pada 9 Juli 1898. Pada masa kedudukannya sebagai Gubernur Jawa Timur, beliau menolak ultimatum Inggris sehari sebelum peristiwa 10 November 1945. Pada 17 November 1964, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keppres No. 294 Tahun 1964.

8. Letnan Jenderal Haryono

Letnan Jenderal Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. Beliau adalah seorang perwira yang menolak tegas rencana PKI, dan terbunuh ketika PKI melakukan pemberontakan yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September.

Pada 5 Oktober 1965, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi melalui Keppres No. 111/KOTI/1965.

9. Kopral Harun bin Said (Tohir)

Kopral Harun bin Said lahir di Gresik pada 4 April 1947. Sebagai seorang prajurit, beliau ditugaskan melakukan sabotase objek vital militer atau ekonomi musuh, sampai akhirnya tertangkap di Singapura dan dijatuhi hukuman mati.

Pada 17 Oktober 1968, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 50/TK/1968.

10. Jenderal Basuki Rahmat

Jenderal Basuk Rahmat lahir di Tuban pada 4 November 1921. Pascaproklamasi kemerdekaan, beliau terlibat dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Maospati, dan memimpin Batalyon 16 dalam misi mempertahankan Kota Bojonegoro ketika Agresi Militer II Belanda.

Pada 9 November 1969, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 10/TK/1969.

11. Marsekal Madya Iswahyudi

Marsekal Madya Iswahyudi lahir di Surabaya pada 15 Juli 1918. Beliau merupakan salah satu angkatan perintis Angkatan Udara Republik Indonesia, yang saat ini berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.

Beliau meninggal dunia dalam perjalanan melakukan transaksi perlengkapan senjata di Thailand, ketika perang mempertahankan kedaulatan Indonesia melawan Belanda.

Pada 9 Agustus 1975, beliau diberi gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 63/TK/1975.

12. Supriyadi

Supriyadi adalah tokoh pahlawan kelahiran Trenggalek pada 13 April 1923. Beliau adalah salah satu anggota Pembela Tanah Air (PETA), yang melancarkan aksi pemberontakan terhadap Jepang karena sistem kerja paksa yang diterapkan telah menimbulkan berbagai penderitaan rakyat.

Pada 9 Agustus 1975, beliau diberi gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 63/Tk/1975.

13. Soekarno

Soekarno adalah tokoh pahlawan kelahiran Surabaya pada 6 Juni 1901. Beliau adalah sosok yang membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Republik Indonesia.

Atas perjuangan dan pengorbanannya, beliau diberi gelar kehormatan sebagai Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional.

14. Suroso R.P.

Suroso adalah tokoh pahlawan kelahiran Sidoarjo pada 3 November 1893. Semasa hidupnya, beliau aktif menyuarakan hak-hak para buruh.

Pada masa pendudukan Jepang, Soeroso menjabat sebagai Wakil Ketua BPUPKI, dan berlanjut menduduki jabatan menteri setelah kemerdekaan Indonesia.

Pada 23 Oktober 1986, beliau diberi gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 81/TK/1986.

15. Raden Mas Tirto Andi Soerjo

Raden Mas Tirto Andi Soerjo adalah tokoh pahlawan kelahiran Bojonegoro pada tahun 1880. Pada perjalanan kariernya, beliau mendirikan Medan Prijaji, sebuah surat kabar yang berpihak kepada rakyat dan perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.

Pada 1973, pemerintah mengesahkannya sebagai Bapak Pers Nasional. Kemudian, pada 3 November 2006, beliau diberi gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 85/TK/2006.

16. Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. Moestopo

Moestopo adalah tokoh pahlawan kelahiran Kediri pada 13 Juli 1913. Beliau mengawali kariernya di bidang militer ketika masa pendudukan Jepang, dengan menjadi bagian dari Pembela Tanah Air (PETA).

Kemudian mengadakan perang kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Indonesia, beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Kepala Departemen Kesehatan TNI AD. Atas jasanya, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 66/TK/2007 pada 9 November 2007.

17. Sutomo

Sutomo atau Bung Tomo adalah tokoh pahlawan kelahiran Surabaya pada 3 Oktober 1920. Sehari sebelum peristiwa Pertempuran 10 November, beliau membacakan pidatonya yang mampu menyulut semangat para pejuang melalui siaran Radio Surabaya.

Atas jasa dan perjuangannya, beliau diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No. 41/TK/2008 pada 6 November 2008.

 

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewujudkan Demokrasi Sehat Melalui Pilkada Serentak

23 November 2024 - 08:59 WIB

Santri Sebagai Pilar Perdamaian di Dunia Perpolitikan

21 November 2024 - 09:10 WIB

Bahaya Politik dan Pertumpahan Darah, Bagaimana Solusinya?

19 November 2024 - 11:42 WIB

macam-macam darah wanita

Peran Santri dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

17 November 2024 - 12:42 WIB

Dari Keraguan ke Keyakinan: Menemukan 7 Rahasia Kekuatan Pribadi dalam Diri

16 November 2024 - 10:11 WIB

Menakar Efektivitas Pemberdayaan Sistem Koperasi dalam Program “Solusi Nelayan”

11 November 2024 - 14:43 WIB

Trending di Suara Santri