Oleh : Abdul Warits
Pemilihan umum akan berlangsung sebentar lagi. Beberapa calon sudah mempersiapkan dan mengkampanyekan diri, membrandingnya ke publik melalui berbagai platform media sosial dan internet.
Cara yang dilakukan melalui media memang sangat efektif sehingga masyarakat terhipnotis dengan alibi dan dalil yang digunakan saat kampanye berlangsung. Dengan kampanye di media sosial akan memunculkan beberapa ketegangan ketegangan yang terjadi di masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menciptakan pemilu damai maka diperlukan gerakan bersama untuk menyuarakan agar pemilu berjalan dengan aman, tentram dan damai di lingkungan masing masing. Sebagaimana juga yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Kominfo telah dan terus melakukan diseminasi informasi sejak 14 Oktober 2022. Setidaknya ada beberapa strategi diseminasi yang dijalankan oleh Kominfo dalam tiga periode, yaitu pra-pemilu, saat pemilu, dan pascapemilu.
Pesan yang disampaikan dalam narasi pemilu damai adalah untuk menjawab berbagai isu pemilu antara lain peningkatan partisipasi, pemenuhan hak memilih dan dipilih. Selain itu juga untuk mengantisipasi SARA, anti perpecahan atau polarisasi. Dan terpenting menangani hoaks untuk menjaga ruang digital tetap damai.
Salah satu diseminasi informasi periode pra-pemilu berfokus pada ajakan anti golput dan berpartisipasi dalam pemilu untuk mendorong seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sedangkan yang dilakukan pada periode saat pemilu, berfokus pada ajakan untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif sampai proses pemungutan dan penghitungan selesai. Dan terakhir, pesan pada periode pasca pemilu berfokus pada ajakan untuk menjaga persatuan dalam menyikapi hasil pemilu.
Bahkan tidak hanya itu tips Diseminasi agar pemilu berjalan dengan aman dan tentram, Kominfo bekerja sama dengan platform digital, penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, serta pemangku kepentingan strategis lain. Hal tersebut dilakukan agar mengamplifikasi narasi Pemilu Damai 2024 dan mendukung penyelenggaraan pemilu 2024 yang aman serta kondusif.
Selain dengan penyelenggara platform digital, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan lembaga penyiaran untuk menyebarluaskan informasi penting terkait Pemilu Damai. Hal tersebut dilakukan untuk pencegahan hoaks melalui SMS Blast dan status bar (tanda sinyal di gawai) kepada pengguna layanan seluler, serta pembentukan kanal WhatsApp.
Selain melalui digital, Kominfo juga mengusahakan melakukan sosialisasi dan diskusi terkait Pemilu di berbagai daerah. Salah satunya dengan berbagai konten, infografis, dan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di platform digital dalam bentuk video maupun audio, juga media cetak, mengenai Pemilu Damai 2024.
Sebagai langkah mewujudkan dan membumikan hal tersebut, maka Kominfo juga menayangkan video kampanye Pemilu Damai, di setiap pelatihan literasi dan talenta digital. Itu dilakukan guna mengantisipasi penyeberan informasi hoaks, sehingga terus dilakukan monitoring isu pemilu dan penerbitan klarifikasi hoaks (hoaks debunking).
Selain itu, dalam rangka mewujudkan pemilu damai Kominfo juga melakukan take-down (penghapusan) konten hoaks isu pemilu dan pemutusan akses situs yang mengandung hoaks pemilu. Semoga pemilu di negara kita berjalan dengan damai.
