Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 8 Okt 2023 20:49 WIB ·

Jelang Tahun Politik 2024, Begini Harapan Direktur Pencegahan BNPT RI kepada Duta Damai Indonesia


 Jelang Tahun Politik 2024, Begini Harapan Direktur Pencegahan BNPT RI kepada Duta Damai Indonesia Perbesar

Santrikeren.id-Memasuki tahun politik 2024, masyarakat Indonesia akan menghadapi tantangan yang cukup pelik. Salah satunya dalam persoalan Radikal Politik.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Prof Dr. Irfan Idris, M.A Direktur Pencegahan BNPT RI saat Rakornas Duta Damai Indonesia dan Duta Damai Santri di Hotel Royal Senyiur, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad, 8 Oktober 2023.

“Menjelang tahun politik, nanti akan ada Radikal Politik. Tahun politik banyak sekali disintegrasi bangsa. Radikal politik ujungnya akan menggantikan negara bangsa menjadi negara agama. Duta damai dan duta damai santri yang harus membangun narasi. Karena banyak tokoh tokoh kita opininya tenggelam di masyarakat,” ungkapnya.

Di hadapan puluhan perwakilan Duta Damai dari berbagai Provinsi di seluruh Indonesia, ia menegaskan agar duta damai ini terus membanjiri media sosial sehingga bisa tersentuh kepada generasi milenial.

“Kami siap jika Duta damai atau duta damai santri live iG atau TIktok. Nanti kita siap untuk mengisi. Jadi generasi muda ini harus sudah menggenggam dunia. Dunia tanpa batas waktu dan tempat. Ini yang harus dipatahkan oleh media damai,” tegasnya.

Dengan adanya narasi perdamaian, maka diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat yang sudah terpapar doktrin  radikalisme.

“Kita harus membanjiri media sosial untuk kontra narasi dan narasi perdamaian. Maka kita harus meningkatkan legasi, memenangkan hati dan pikiran. Sama sama penghuni surga. Narasi seperti ini yang harus diviralkan,” katanya.

Menurutnya, menjelang tahun politik 2024, politik identitas itu perlu tapi yang tidak boleh itu adalah politik identitas yang intoleran. Karena kita bukan negara agama, tapi masyarakatnya sudah memeluk beragam agama.

“Hari ini yang menjadi sasaran yang dibidik oleh kelompok Radikal dan terorisme adalah  kelompok anak, perempuan dan remaja,” pungkasnya. (Wrs)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Duta Damai Santri Jawa Timur Ajak Mahasiswa Unija Sumenep Tolak Paham Radikalisme Terorisme

2 Oktober 2024 - 18:20 WIB

Usai Serah Terima Jabatan, Kepala BNPT RI Komitmen Optimalkan Pencegahan

18 September 2024 - 21:15 WIB

Sejarah UU Pesantren yang Perlu Diketahui Santri

15 September 2024 - 23:05 WIB

Lagi, Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Torehkan Juara Umum Sukarabic Fest VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15 September 2024 - 21:39 WIB

BNPT RI Bentuk Duta Damai Bali, Deputi I: Generasi Muda Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

13 September 2024 - 10:04 WIB

Simak Cara Buat Pembalut Kain Ramah Lingkungan ala KKN Universitas Annuqayah

8 September 2024 - 21:07 WIB

Trending di Damai Pedia