Oleh: Amira Zakia
Beberapa sebagian dari kita mungkin sudah tak asing dengan penggunaan kata yang sama demi terciptanya sebuah identitas. Ya, Identitas atau pengenal diri. Saat ini kata yang tengah mencari identitas itu sendiri adalah kata “Mahasiswa”. Maha dari siswa. Tidak. Tidak hanya berhenti di situ dalam memaknai sesuatu. Mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas, (Hartaji, 2012).
Nah, jika itu tadi adalah pengertian dari mahasiswa, maka saat ini kita juga harus mengetahui apa itu identitas? Menurut Stella Ting Toomey, identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Pada dasarnya identitas merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita.
Apakah sebagai mahasiswa itu juga sebuah identitas? Tentu saja. Seorang mahasiswa diharuskan menyadari identitas sebagai mahasiswa. Secara administrasi, mahasiswa diambil dari dua kata, yaitu dari kata ‘maha’ dan ‘siswa’. Maha memiliki makna ter yang bermakna lebih tinggi dari sekedar pelajar. Sedangkan siswa berarti pelajar atau mahasiswa berarti diartikan sebagai terpelajar. Sebagai siswa terpelajar itu berarti sebagai seorang pelajar yang tidak hanya belajar secara akademik, tetapi seorang siswa yang memiliki inovasi, kreativitas tinggi di bidang tertentu.
Nahasnya, saat ini banyak mahasiswa yang seolah tidak menyadari siapa mereka. Identitas sebagai mahasiswa itu sendiri seakan telah hilang dari permukaan. Identitas sebagai mahasiswa seakan tak penting dipertahankan dan lebih buruk lagi banyak mahasiswa yang hanya menganggap identitas sebagai mahasiswa adalah pengindah biografi semata. Padahal mahasiswa adalah agent of change, bahwa mahasiswa sebagai penggerak dan menyandang peran untuk perubahan.
Mengubah gagasan tertinggal menjadi maju, mengubah mindset keliru menjadi brilian, dan masih banyak lagi.
Sebagai mahasiswa haruslah bergerak sesuai identitasnya. identitas berarti ciri atau jati diri seseorang. Lantas apa langkah yang harus ditempuh seorang mahasiswa demi melekatnya identitas mahasiswa yang sesungguhnya? Untuk memiliki identitas sebagai seorang mahasiswa, tidak sedikit hal yang harus dilakukan.
Pertama, sebagai seorang mahasiswa haruslah menyadari apa saja potensi yang dimiliki seorang mahasiswa. Secara umum, potensi mahasiswa dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal, yakni: Hard skill, soft skill, dan idealisme. Bagaimanakah itu?Hard skill merupakan biasanya identik dengan kemampuan intelegensi (IQ). Hard skill adalah keahlian yang bisa diukur dan dikuantifikasi. Pengukuran hard skill itu sendiri bisa melalui gelar kuliah, nilai, atau sertifikasi.
Soft skill adalah kemampuan interpersonal yang tidak bisa dilihat seperti skill komunikasi, pro-aktif, skala prioritas, leadership, manajemen waktu, dan sebagainya. Soft skill merupakan kemampuan yang memiliki ciri khas tersendiri. Soft skill biasanya lebih sulit dinilai dan cenderung subjektif. Nah, soft skill biasanya lebih identik dengan kecerdasan emosional (EQ).
Selain EQ, kemampuan ini juga identik dengan sifat empati dan kemampuan interpersonal. Sedangkan Idealisme, menurut Forsyth (1992) idealisme adalah pandangan yang ditujukan kepada seorang yang dianggap memiliki pendirian teguh pada nilai kebenaran yang diyakininya, sehingga atas nilai kebenaran tersebut segala tindakan-tindakannya akan tercermin pada perilaku positif dan terhindar dari perilaku berkonsekuensi negatif. Selain itu idealisme juga berarti mahasiswa memiliki cara pandang maupun kemampuan menganalisis sesuatu yang berdasarkan kebenaran yang terjadi atau fakta dan kebenaran ilmiah.
Apakah sebagai mahasiswa kita telah memiliki tiga potensi tadi? Di dalam kehidupan, sekadar penyesalan tidak memiliki arti jika tidak diakhiri dengan perubahan. Sebagai seorang mahasiswa, mengenali lebih awal tentang potensi dirinya itu jauh lebih baik.
Namun jangan berkecil hati dan menyempitkan arti. Potensi setiap mahasiswa mampu dilatih menjadi lebih baik lagi, semuanya bergantung pada kemauan setiap mahasiswa untuk selalu mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya.
Cara lain adalah dengan banyak upgrading skill demi terciptanya potensi yang nantinya mampu membawa perubahan, lebih kreatif dan mampu memecahkan masalah dengan tepat, menjadi pembelajar yang rajin, kritis, disiplin, berpengetahuan luas dan berwawasan global, mampu berkomunikasi dengan baik, siap mengambil resiko apapun, bekerja keras dan cerdas, mempunyai integritas yang tinggi, toleran, dan fleksibel dalam berinteraksi.
Menjadi mahasiswa berarti juga mampu mengemban tanggung jawab dengan menyandang identitas sebagai seorang mahasiswa. Dimana mahasiswa diharapkan mampu melahirkan solusi atas permasalahan dan menjadi problem solving bagi masyarakatnya.
Kemajuan Indonesia juga bergantung dengan generasi bangsa dan mahasiswa adalah salah satunya. Maka, jadilah mahasiswa yang benar-benar menyandang identitas sebagai mahasiswa demi progresifnya negara kita, Indonesia!
*Santri Pondok Pesantren Darus Salam Blokagung Banyuwangi.