Santrikeren.id-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) adakan Seminar Enterpreneurship dan Bedah Buku yang berjudul “Kiai Milliader Tapi Dermawan” karya Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur di Aula Gedung A lantai 3.
Diketahui, hadir pada kegiatan ini Pengasuh dan Dzuriyah Pesantren Tebuireng Jombang KH. Hakim Mahfudz, Bu Nyai Farida Salahudin Wahid, Bu Nyai Lelly Lailiyah Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Rektor UNHASY Prof. Dr. H. Haris Supratno, Wakil Rektor 1,2 dan 3, H. M. Mas’ud Adnan, S. Sos., M.Si selaku CEO Harian Bangsa (BangsaOnline) juga Mahasiswa UNHASY dari seluruh Program Studi (PRODI).
”Universitas Hasyim Asy’ari memiliki visi-misi mewujudkan/mencetak mahasiswa yang dapat menjadi entrepreneur/Wirausaha untuk itu, saya sangat mendukung dengan di adakannya acara ini, terlebih dalam acara ini juga membedah buku “Kiai Milliader Tapi Dermawan” bersama Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim, MA. Dan penulis buku tersebut, M Mas;ud Adnan. Bn Semoga Mahasiswa UNHASY kalaupun tidak menjadi Kiai setidaknya bisa menjadi Milliader” Ujar Prof. Haris Supratno.
“Jangan fikir kita di pondok pesantren hanya mengaji saja. Indonesia perlu mengejar ketertinggalan Indonesia dalam perbaikan perekonomian, dalam hal ini santri juga bisa ikut andil berlomba-lomba untuk menjadi wirausaha, belomba berinovasi, menanamkan rasa percaya diri, berjiwa kepemimpinan, berkarakter, berkomitmen, bertanggung jawab dan terus mencari peluang/ memiliki perspektif ke depan. Orang berbisnis harus tau ilmunya, agar dapat mengelola bisnisnya dengan baik. Kita perlu menanamkan 3M dalam memulai pengelolaan bisnis, yaitu Modal, Mindset, Market,” ungkap KH. Hakim Mahfudz.
Terlepas dari hal itu, beliau juga menyampaikan terkait perekenomian pada masa Hadratus Syaikh Hasyim Asyari yang tinggal di tempat dipenuhi kemaksitan. Karenanya, menurutnya hal tersebut tidaklah mudah bagi Kiai Hasyim Asy’ari untuk merintis perkembangan perekonomian khususnya perekonomian masyarakat Tebuireng.
Namun hal itu tidak membuat beliau patah semangat dan memilih untuk menghindari melainkan mendekati dengan melakukan perbaikan-perbaikan salah satunya dengan cara mengajak masyarakat memperbaiki perairan yang dilakukan tiap hari selasa secara konsisten dan istiqamah sehingga kiai Hasyim As’ari bisa melakukan pendampingan masyarakat di Tebuireng.