Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 30 Jul 2023 21:50 WIB ·

Sinergi Kunci Wujudkan Sikap Toleransi, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari BNPT


 Sinergi Kunci Wujudkan Sikap Toleransi, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari BNPT Perbesar

Santrikeren.id– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atas kontribusinya pada kegiatan sinergitas antar kementerian/lembaga program penanggulangan terorisme.

Penghargaan diserahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Sekdaprov Jatim Adhy Karyono di Jakarta, baru baru ini.

Penghargaan tersebut menjadi yang kedua diterima Jawa Timur di tahun 2023, setelah sebelumnya penghargaan diterima pada 10 Maret 2023, sebagai Inisiator Provinsi dalam pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Award.

“Kami bersyukur Jatim kembali  mendapat apresiasi dari BNPT. Hal ini menunjukkan konsentrasi dalam penanggulangan terorisme, radikalisme dan segala yang menjadi ancaman bangsa menjadi perhatian penting bagi  seluruh jaharan Forkopimda Provinsi dan kabupaten/ kota,” kata Gubernur Khofifah.

Menurutnya, penghargaan ini semakin menegaskan pentingnya sinergitas dengan seluruh stakeholder  baik  pemerintah pusat, forkopimda provinsi maupun kabupaten/ kota serta organisasi masyarakat dalam rangka antisipasi ancaman radikalisme dan terorisme.

“Sinergitas menghasilkan sikap toleransi, gotong royong, teposeliro antar seluruh elemen untuk mencegah aksi terorisme dan paham radikalisme di Indonesia, khususnya Jawa Timur,” katanya.

Khofifah menjelaskan, agar situasi yang rukun, toleran dan harmonis di antara banyaknya keberagaman di Jatim terus tumbuh dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Karenanya, selama ini, Pemprov Jatim terus merangkul semua pihak termasuk para mantan narapidana terorisme beserta keluarganya dalam proses  penanaman bela negara serta revitalisasi nilai-nilai pancasila.

“Ini semua bisa dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, melalui sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan  bertoleransi  tinggi,” tegasnya.

Sebagai kepala pemerintahan, sejauh ini Khofifah aktif berkomunikasi dengan forum Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan seluruh elemen masyarakat supaya kerukunan tetap terjaga.

“Saya seringkali terjun ke masyarakat untuk mengingatkan akan pentingnya nilai kerukunan intern maupun  antar  umat beragama,” katanya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan secara bersama ini, Provinsi Jawa Timur telah mencapai Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) sebesar 77,8% pada tahun 2021. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks KUB secara nasional yaitu 72,9%.

“Inilah yang sering saya sebut bagaimana saling membangun mutual respect. Karena Mutual respect ini sangat dibutuhkan untuk bisa menjalin Trust atau kepercayaan satu sama lain,” katanya.

Cara ini, kata dia, dilakukan supaya masyarakat terus menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan suku, ras, agama dan budaya. Ini penting, sebab toleransi dan moderasi beragama merupakan upaya nyata merawat kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Lebih lanjut, penting menanamkan sikap toleransi bagi generasi muda sebagai  generasi emas  pada saat Indonesia Emas tahun 2045. Berdasarkan hasil survei, ada kenaikan 1 persen dari toleransi ke intoleransi. Hal itu menjadi bagian antisipasi dan kewaspadaan utamanya kepada anak muda yang memiliki tugas menjaga bangsa dan negara.

“Jika anak muda memiliki nasionalisme dan bela negara yang kuat, maka generasi emas tahun 2045 insya Allah bisa kita wujudkan . Kita butuh generasi yang memiliki  toleransi yang kuat  dan inklusif untuk mencapai Indonesia 2045,” katanya.

“Mari bersama membuat konten-konten positif di media sosial dimulai dari lingkaran kecil, yakni keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, kampus, kantor serta ruang publik lainnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain Jatim terdapat empat provinsi lain yang  mendapatkan penghargaan dari BNPT, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Trending di Damai Pedia