Sumenep, Duta Damai Santri
Pemerintah desa Grujugan menggelar serangkaian kegiatan selamatan desa (rokat desa) sejak Selasa (18/07/2023) hingga Rabu (19/07/2023) malam.
Ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini di antaranya pembacaan tembang macapat, khotmil Qur’an, dan pengajian umum yang akan dihadiri oleh Habib Thoha bin Umar Al-Muhdhar dari Kabupaten Malang.
Didik Susanto, Kepala Desa Grujugan mengatakan kegiatan pembacaan tembang macapat merupakan salah satu cara mengenalkan kearifan lokal kepada para pemuda di desa.
“Macopat seni budaya lokal yang sudah mulai banyak ditinggalkan oleh para kaum muda. Tujuannya hanya melestarikan dengan harapan membangun kecintaan kaum muda ke seni budayanya sendiri,” katanya saat dikonfirmasi media ini di lokasi acara Selasa (19/7/2023) malam.
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu lebih lanjut mengatakan kegiatan rokat desa (selamatan desa) memang menjadi agenda rutin selama ia diamanahi sebagai kepala desa.
“Ini sudah ketiga kalinya dilaksanakan selama ini. Setiap awal tahun baru Islam atau bulan Muharram. Tiga kegiatan yang memang dirutinkan. Pembacaan tembang macapat untuk mengenalkan budaya, khotmil Qur’an untuk keberkahan desa, dan pengajian umum untuk memberikan pencerahan rohani kepada masyarakat,” kata kepala Desa muda ini.
Mas Didik, sapaan akrabnya, menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dalam mempererat persaudaraan di antara sesama masyarakat dan pemerintah desa agar tetap hidup rukun, damai, tentram dan sejahtera.
“Nanti tolong diajak untuk hadir ke pengajian umum. Ajak para sahabat, teman dan kolega. Nanti ngaji bareng dengan habib dan sholawatan bersama majelis Sholawat Subbanul Wathan,” pungkas aktivis NU ini.