Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 18 Jun 2023 05:52 WIB ·

Mengenal Macam-Macam Istilah Tidur dalam Islam; Qailulah yang Paling Utama


 mengenal-macam-macam-istilah-tidur-dalam-islam-qailulah-yang-paling-utama Perbesar

mengenal-macam-macam-istilah-tidur-dalam-islam-qailulah-yang-paling-utama

Mengenal macam-macam istilah tidur dalam Islam, membuat kita mengerti akan pentingnya waktu tidur. Dengan tidur yang sesuai kadar, dapat menjadikan ibadah terasa nikmat dan tubuh menjadi sehat. Tubuh akan terasa sehat saat aktivitas terselesaikan dan memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Dan Perlu diketahui bahwa qailulah adalah waktu tidur yang paling utama

Kita sebagai orang Muslim, sudah sepantasnya mengatur keseimbangan hidup antara kebutuhan duniawi maupun kebutuhan ukhrawi agar tidak mengalami penyesalan diri di kemudian hari. Harus diakui memang, bahwa Islam adalah agama yang sangat indah. Mengatur segala hal perbuatan manusia dengan sempurna. Hanya saja kita sebagai manusia kadang kala tidak menyadarinya.

Bagaimana tidak, perihal tidur pun terdapat aturan di dalam Islam. Ada tidur yang diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan dan ada pula tidur yang tidak diperbolehkan karena memiliki banyak kemudharatan. Beberapa diantaranya yaitu:

Pertama, Hailulah

Hailulah merupakan tidur setelah shalat subuh. Tidur jenis ini sangat merugikan. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, di dalam kitabnya yang berjudul Madarijus-Salikin ia mengatakan bahwa hukum tidur setelah shalat subuh hingga matahari terbit adalah makruh. Beliau mengibaratkan bahwa waktu tersebut bagaikan barang rampasan perang karena memiliki banyak keutamaan. Salah satunya menjadi waktu turunnya rezeki dan datangnya keberkahan.

Syekh Burhanuddin az-Zarnuji di dalam karangan kitabnya, Ta’limul Muta’allim bab 13 juga menyebutkan bahwa tidur setelah salat subuh dapat mendatangkan kefakiran bagi seseorang, karena ia akan kehilangan kesempatan untuk membuka jalan bagi dirinya menjemput rezeki.

وكذا نوم الصبحة يمنع الرزق, وكثرة النوم تورث الفقر, وفقر العلم أيضا

Artinya: “Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta, dan juga kemelaratan ilmu.”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

إِذا صَلَّيْتُمُ الفَجْرَ فَلَا تَنامُوا عَن طَلَبِ أرزاقكم

Artinya: “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani).

Bukan hanya itu, berdasarkan riset ilmiah oleh Safriyanda, Karim, dan Dewi (2015) terhadap 197 mahasiswa juga menyimpulkan bahwa akibat dari tidur setelah shalat subuh berdampak negatif terhadap kesehatan karena akan menyebabkan stress dan mengganggu suasana hati seperti halnya depresi.

Kedua, Qailulah

Qailulah secara bahasa bermakna tidur sejenak di siang hari. Imam al-Ghazali di dalam kitabnya Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa melakukan qailulah ini sangat baik, khususnya oleh orang-orang yang mempunyai kebiasaan bangun malam, baik untuk shalat tahajud maupun baca buku. Qailulah dapat membantu seseorang untuk tidak terlalu mengantuk ketika bangun malam untuk melaksanakan qiyam al-lail.

Qailulah dari segi kesehatan juga memiliki manfaat yang sangat besar selama penerapannya pada waktu yang tepat dan tidak berlebihan.

Mengutip artikel dari bersamadakwah.net bahwa City University of New York, pada tahun 2010, menemukan bahwa orang yang biasa tidur siang dengan waktu 10 – 20 menit, memiliki daya ingat yang lebih tajam daripada orang-orang yang tidak melakukannya. Namun jika tidurnya terlalu lama, justru akan bisa menimbulkan masalah.

Waktu dan Durasi Qailulah

Terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai waktu melaksanakan qailulah . Ada yang berpendapat di pertengahan hari sebelum waktu dhuhur (tergelincirnya mayahari), ada juga yang berpendapat setelah masuk waktu dhuhur. Kapanpun waktu yang dipilih diperbolehkan karena pada intinya tujuan utama tidur qailulah ini adalah sebagai persiapan agar dapat melaksanakan qiyam al-lail dengan shalat dan berdzikir di malam hari.

Imam al Ghazali di dalam kitabnya Ihya’ Ulum ad-Din Juz 1 menjelaskan:

القيلولة وهي سنة يستعان بها على قيام الليل كما أن التسحر سنة يستعان به على صيام النهار

Artinya: “Tidur qailulah adalah sunnah yang dapat membantu seseorang untuk melaksanakan qiyam al-lail, seperti halnya sahur hukumnya sunnah yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam melaksanakan puasa di siang hari”

Dalam hadits juga tertera:

قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَقِيلُ

“Tidurlah qailulah (siang hari) kalian, sesungguhnya Syetan tidak tidur di waktu qailulah” (HR ath-Thabrani).

Secara umum, durasi tidur qailulah terbagi menjadi 3 waktu, yaitu: durasi panjang (lebih dari 30 menit), durasi pendek (5 sampai 30 menit), dan durasi cepat (kurang dari 5 menit).

Ketiga, Ailulah

Ailulah ialah tidur yang setelah melaksanakan shalat ashar. Ibnu Qayyim Al Jauziyah, menyebutkan dalam kitabnya bahwa tidur setelah melaksanakan shalat ashar (tidur sore) adalah salah satu hal yang buruk dan dapat menyebabkan banyak penyakit bagi tubuh dan memberikan dampak yang buruk pula kepada diri sendiri seperti timbulnya rasa malas.

Di samping itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

من نام بعد العصر فاختلس عقله فلا يلومن إلا نفسه

Artinya: “Barangsiapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali ia sendiri”. (HR. Ad-Dailami).

Pada dasarnya Islam mengajarkan kita untuk tidak zalim terhadap diri sendiri, seperti halnya dengan tidak memberi waktu tubuh untuk beristirahat. Semoga kita semua mendapatkan kekuatan dan keteguhan dalam menjalankan ibadah sesuai panutan.

Wallahu a’lam.

Baca juga: Hukum Membayar Orang Dalam
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.

Sumber Kitab:

Ta’limul Muta’allim karya Syekh Burhanuddin az-Zarnuji.
Madarijus-Salikin karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Bidayatul Hidayah karya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali.
Ihya’ Ulum ad-Din Juz 1 karya Imam al Ghazali.

Mengenal Macam-Macam Istilah Tidur dalam Islam; Qailulah yang Paling Utama

Artikel ini telah dibaca 250 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewujudkan Demokrasi Sehat Melalui Pilkada Serentak

23 November 2024 - 08:59 WIB

Santri Sebagai Pilar Perdamaian di Dunia Perpolitikan

21 November 2024 - 09:10 WIB

Bahaya Politik dan Pertumpahan Darah, Bagaimana Solusinya?

19 November 2024 - 11:42 WIB

macam-macam darah wanita

Peran Santri dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

17 November 2024 - 12:42 WIB

Dari Keraguan ke Keyakinan: Menemukan 7 Rahasia Kekuatan Pribadi dalam Diri

16 November 2024 - 10:11 WIB

Menakar Efektivitas Pemberdayaan Sistem Koperasi dalam Program “Solusi Nelayan”

11 November 2024 - 14:43 WIB

Trending di Suara Santri