Dalam tulisan ini, mencoba menjelaskan tentang silang pendapat tahun pendirian Pondok Pesantren Sidogiri. Namun sebelum ke sana, apakah Anda tahu salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia yang sampai sekarang masih eksis dengan ribuan santrinya? Pendirinya pasti bukanlah orang biasa. Karena mampu bertahan dari kerasnya ombak zaman yang tidak menentu. Jika Anda belum tahu, kami jelaskan di bawah ini.
***
Salah satu pondok tertua tersebut bernama Pondok Pesantren Sidogiri. Bertempat di kota Pasuruan, Jawa Timur. Pondok pesantren tersebut didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (w. 1766 M). Salah satu ulama yang memiliki jalur nasab tersambung sampai ke Rasulullah melalui marga Basyaiban, yang dilahirkan di kota Cirebon.
Ayahnya bernama Sayyid Abdurrahman. Salah satu orang yang bermigrasi dari kota Tarim, Hadhramaut, Yaman ke negara Indonesia. Sedangkan dari jalur ibu juga masih tergolong dari keturunan Rasulullah. Ibunya bernama Syarifah Khodijah, salah satu putri dari Sultan Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati.
Jika melihat dari rentetan nasab ini, sudah jelas bahwa Sayyid Sulaiman Basyaiban bukanlah orang biasa. Di dalamnya mengalir darah yang bersambung dengan Rasulullah. Tidak heran jika pondok tersebut mampu bertahan sampai sekarang, dengan ribuan santri yang sangat mengharapkan kucuran ilmu dari para pengajar dan pendirinya.
***
Perlu Anda ketahui bahwa awal Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri pada tahun 1745 Masehi, yang bertepatan pada 1158 Hijriah, di mana saat itu, Sidogiri masih berupa hutan belantara. Jadi jika mau berhitung, kurang lebih hampir 300 tahun dari mulai awal pendirian, hingga sekarang. Benar-benar pondok pesantren yang memiliki banyak sekali keberkahan.
Tahun pendirian Pondok Sidogiri yang dicantumkan di atas pada dasarnya masih disangsikan. Pasalnya, terdapat dua argumentasi yang sama-sama kuat menjelaskan tahun berdirinya pondok pesantren tersebut.
Pendapat Pertama
Dalam hal ini merujuk kepada catatan yang tertulis oleh Panca Warga pada tahun 1963 Masehi menyebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1718 M. Catatan ini sendiri merupakan kesaksian berupa tanda tangan dari KH. Noer Hasan Nawawie, KH. Cholil Nawawie, dan KA. Sa’doellah Nawawie, pada 29 Oktober 1963 Masehi.
Pendapat Kedua
Sedangkan untuk pendapat yang kedua, dibuktikan dengan salah satu surat yang ditandatangani oleh KA. Sa’doellah Nawawie, pada tahun 1971 Masehi, yang pada saat itu juga terdapat peringatan milad yang ke 226 Pondok Sidogiri. Jika peringatan milad yang ke 226 pelaksanaannya pada tahun 1971, maka pendirian Pondok Pesantren Sidogiri pada tahun 1745 Masehi. Pendapat kedua ini yang kemudian menjadi patokan hari ulang tahun Pondok Sidogiri.
Tokoh Jebolan Pondok Pesantren Sidogiri
Sayyid Sulaiman mendirikan Pondok Sidogiri bersama Kiai Aminullah. Salah satu santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean. Sidogiri menjadi lokasi pondok pesantren karena tanahnya baik dan berkah. Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama. Di antaranya; Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiai di Jawa. Kemudian KH. Miftahul Akhyar, KH. Idrus Romli, KH. Zubair Muntashor, DR. KH. Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
Kegiatan Pondok Sidogiri terbagi menjadi dua macam, yaitu kegiatan Ma’hadiyah dan kegiatan Madrasiyah. Kegiatan Ma’hadiyah adalah kegiatan yang menyertakan seluruh santri yang mukim di Pondok Pesantren Sidogiri, sedangkan kegiatan Madrasiyah adalah kegiatan yang menyertakan seluruh santri yang mukim di Pondok Pesantren Sidogiri sesuai dengan tingkatan madrasah masing-masing.
Penulis: Erik lis Stiawan
Baca juga: Mengapa Banyak Orang yang Berdo’a di Makam Para Ulama
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.