Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 19 Mar 2023 20:00 WIB ·

Partai Politik di Pemilu 2024 Berafiliasi dengan Kelompok Teror, Benarkah?


 Partai Politik di Pemilu 2024 Berafiliasi dengan Kelompok Teror, Benarkah? Perbesar

Penulis : Moh. Faiq

Tahun 2024 akan menjadi ajang pesta demokrasi di negara Indonesia. Terdapat 24 partai politik yang akan bertarung memperebutkan kemenangan. Semuanya, kini tengah berlomba-lomba menarik simpati supaya memperolehnya dukungan, mulai dari kampanye memperkenalkan partainya dengan sejumlah program kerja yang telah dan akan dilakukan oleh mereka. Jalan-jalan disesaki banner-banner partai, tokoh-tokoh mulai diperkenankan dipasang di papan reklame, hingga pada video tron di pinggir jalan. Semua dilakukan untuk mendapatkan dukungan.

Saat ini, kami tidak ingin membahas seberapa banyak biaya politik dihabiskan untuk mendapatkan kekuasaan, memperoleh kemenangan. Melainkan di sini, kami ingin memperbincangkan seputar partai politik yang akan ikut berkontestasi dalam pesta demokrasi. Karena partai-partai inilah yang akan menjembatani kepentingan rakyat, mewakili suara rakyat agar segera sejahtera, mendapatkan keadilan dan terbebas dari segala bentuk penindasan dan kebengisan kekuasaan. Semua rakyat tentu berharap demikian, semoga benar-benar didapatkan.

Wajar, apabila rakyat banyak berharap. Karena memang sudah bosan dihadapkan dengan beragam persoalan, mulai dari kemiskinan, penindasan dan problem kerakyatan lainnya. Termasuk yang perlu menjadi titik perhatian adalah soal paham-paham radikalisme yang masih ada bumi Nusantara. Terbaru, Densus 88 antiteror, menangkap 5 orang terduga teroris di Palu dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis 16 Maret 2023. Penangkapan ini disertai dengan penggeledahan dan penyitaan sejumlah barang bukti. Kelima orang diketahui sebagai anggota kelompok Jaringan Islamiah (JI) yang merupakan jaringan terorisme di Indonesia.

Hal ini berdasarkan penyampaian Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan yang membenarkan bahwa kelima tersangka teroris itu merupakan jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah. Sehingga dari kejadian ini, kita semua harus waspada akan adanya kelompok-kelompok radikal yang menjadi ancaman keutuhan bangsa. Termasuk perlu kiranya kita bertanya, mungkinkah ada partai politik yang terlibat dalam gerakan-gerakan paham radikal? Karena tidak menutup kemungkinan terdapat anggota partai yang kemudian berafiliasi dengan kelompok yang akan mengancam persatuan.

Baca juga: Pemilu: Harmoni dalam Keberagaman Rekat dalam Persaudaraan

Seperti yang terjadi di Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania. Waktu itu terjadi pengeboman yang dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda pada tahun 1998. Simpatisan al-Qaeda diperintahkan untuk menyatu dengan orang barat dan menyembunyikan ideologi ekstrimis yang mereka miliki. Praktik ini disebut dengan Taqiyyah, yakni mengelabui setiap orang agar tidak mengenali mereka, melebur dengan masyarakat mengecoh penegak hukum.

Adanya partai politik yang berafiliasi dengan kelompok teror, bisa jadi salah satu realisasi dari praktik Taqiyyah tersebut. Mereka masuk ke organisasi, melebur di masyarakat, menanamkan ideologi, memperoleh simpati, hingga lama-lama menggerogoti bangsa ini. Apalagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan, ada partai politik yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.

Namun, pernyataan ini mengandung pro dan kontra di masyarakat. Bagi mereka yang pro menjadi pengingat kewaspadaan masyarakat akan masifnya infiltrasi kelompok teror menjelang pemilu 2024. Sedangkan bagi mereka yang kontra, akan dipandang sebagai tuduhan berita hoax, pengalihan isu, hingga dianggap membuat gaduh pesta demokrasi.

Berkat kerja keras BNPT dalam keikutsertaannya melakukan verifikasi partai politik, partai baru yang berafiliasi dengan kelompok teror itu tidak lolos. Seperti ungkapan Pak Boy, sapaan akrabnya Kepala BNPT bahwa partai yang mempunyai afiliasi dengan kelompok teror tidak lolos verifikasi. Karena dirinya sudah dapat informasi dari awal. Sehingga di 24 partai yang ikut serta dalam Pemilu 2024 dipastikan aman.

Dukung kami dengan follow instagram Duta Damai Santri Jawa Timur

Maka, selebihnya tugas kita bersama saat ini adalah tetap rukun dan guyub menjelang pemilihan. Terlebih kepada setiap calon yang diusung oleh partai. Jangan sampai menciptakan perselisihan hanya karena merebut kemenangan dan jabatan. Tugas utamanya juga, merangkul dari setiap kita yang bersaudara dengan asas Bhineka Tunggal Ika.

*Duta Damai Santri Jawa dan Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur

Partai Politik di Pemilu 2024 Berafiliasi dengan Kelompok Teror, Benarkah?
Partai Politik di Pemilu 2024 Berafiliasi dengan Kelompok Teror, Benarkah?

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Politik Damai: Jalan Menuju Kehidupan yang Harmonis

21 November 2024 - 08:56 WIB

Politik dan Kemanusiaan dalam Pilkada Serentak

19 November 2024 - 11:09 WIB

Membangun Kehidupan Berbangsa Melalui Toleransi dan Keadilan

30 Oktober 2024 - 06:13 WIB

Radikalisme dan Upaya Pembentukan Desa Siaga sebagai Benteng Keamanan Nasional

30 Oktober 2024 - 05:55 WIB

Menilik Sejarah Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

26 Oktober 2024 - 05:18 WIB

Radikalisme dan Tantangan yang Dihadapi Negara

26 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Trending di Kontra Narasi