Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 6 Jun 2023 12:26 WIB ·

Gerakan Aksi Cinta Tanah Air


 Gerakan Aksi Cinta Tanah Air Perbesar

Penulis: Ahmad Falahuji

Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar saling menjaga, melestarikan, serta merawat eksistemsi sebuah bangsa. Di mana hal itu dapat tercipta ketika rasa nasionalisme atau cinta tanah air terpatri dalam setiap sanubari anak bangsa. Agar kemajemukan suku, ras, budaya, bahkan bahasa, bisa tetap lestari serta terpelihara di dalam naungan sebuah bangsa.

Akan tetapi cinta tanah air saja mungkin tak akan cukup untuk turut serta mengembangkan serta memajukan sebuah bangsa. Harus ada aksi yang turut menyertainya. Agar cinta tanah air tersebut menjadi pondasi utama yang kokoh, diiringi dengan perilaku serta aksi nyata yang dapat memperkokoh sebuah bangsa.

Syekh Isma’il bin Muhammad al-‘Ajluni seorang pakar hadis, menafsiri cinta tanah air yang positif yakni ketika disertai dengan perilaku positif pula, seperti menyambung persaudaraan (shilaturrahim) dan mengasihi fakir miskin serta anak yatim.[1]

Dari pendapat Syekh Ismail di atas, memiliki uraian bahwa dengan menyambung persaudaraan antar sesama anak bangsa maka akan tercipta sebuah keharmonisan hidup bersama dalam sebuah lingkungan. Sehingga akan terwujud rasa aman dari setiap individu anak bangsa. Dengan mengasihi fakir miskin yang berada di sekitar kita, akan sedikit mengurangi kesenjangan sosial, serta membantu mengangkat ekonomi sebuah bangsa. Dengan mengasihi anak yatim yang memang perlu dirawat dan dijaga sebagai penerus bangsa, maka akan tercipta penerus bangsa yang berpendidikan, memiliki keahlian yang dapat membangun bangsa dan tentu berakhlak al-karimah.

Ungkapan di atas seperti sedang mengatakan bahwa sebuah bangsa yang memiliki peradaban tinggi serta maju, tentu memiliki kualitas keamanan tinggi, kualitas ekonomi tinggi, serta kehidupan sosial yang bermutu. Hal demikian, dapat dicermati dengan apa yang ditawarkan Syekh Ismail di atas.

Kewajiban Bela Negara

Aksi nyata untuk memperkokoh sebuah bangsa bisa dilakukan dengan cara bela negara. Aksi bela negara bukan hanya terkhusus pada pasukan militer saja, akan tetapi jika memang sebuah bangsa diserang oleh pihak musuh, maka semua penduduk sipil juga turut serta mempertahankannya demi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.[2]

Dalam kondisi damai seperti kebanyakan bangsa saat ini, tentu bela negara yang berupa kemiliteran seperti menjaga pos-pos perbatasan negara, menjaga kedaulatan bangsa dan sebagainya, sudah dibebankan pada pasukan militer tertentu. Sehingga rakyat sipil bukan lagi berkutat dengan senjata sebagai aksi bela negara. Akan tetapi mereka cukup dengan menyumbangkan keahliannya di setiap profesi dan bidangnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memajukan dan menyejahterakan penduduk sebuah bangsa baik dalam sektor ekonomi, kesehatan, pembangunan, teknologi ataupun sektor lainnya.[3]

Oleh karena itu, hal yang paling penting bagi seorang penerus bangsa (pemuda) dalam memanifestasikan cinta tanah air ialah dengan bersungguh-sungguh mencari Ilmu dan pengetahuan ketika masih diberikan kesempatan untuk belajar. Karena bagaimana mungkin seorang yang bodoh dan tidak berpengetahuan dapat memberikan manfaat pada bangsanya?[4]

Baca juga: Mengapa Banyak Orang yang Berdo’a di Makam Para Ulama
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.


[1] Ismail bin Muhammad al-Jarahi al-Ajluni. Kasyf al-Khafa.al-Maktabah asy-Syamilah, 1/345.
[2] Kewajiban ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat 1
[3] As-Suyuthi. Al-Minhaj as-Sawi.68-69
[4] Sayyid Muhammad. At-Tahliyyah wa at-Targhib. Tt. Maktabah dar al-Mujtaba. Kediri. Hal. 32

Gerakan Aksi Cinta Tanah Air
Gerakan Aksi Cinta Tanah Air

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Politik Damai: Jalan Menuju Kehidupan yang Harmonis

21 November 2024 - 08:56 WIB

Politik dan Kemanusiaan dalam Pilkada Serentak

19 November 2024 - 11:09 WIB

Membangun Kehidupan Berbangsa Melalui Toleransi dan Keadilan

30 Oktober 2024 - 06:13 WIB

Radikalisme dan Upaya Pembentukan Desa Siaga sebagai Benteng Keamanan Nasional

30 Oktober 2024 - 05:55 WIB

Menilik Sejarah Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

26 Oktober 2024 - 05:18 WIB

Radikalisme dan Tantangan yang Dihadapi Negara

26 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Trending di Kontra Narasi